Islamic Resistance in Iraq (IRI) yang didukung oleh Iran mengklaim sebagai pelaku serangan itu. Mereka juga mengklaim beberapa serangan lainnya beberapa pekan terakhir. Menurut Institut Washington untuk Kebijakan Timur Dekat, IRI muncul pada akhir 2023 dan terdiri dari beberapa kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan Iran dan beroperasi di Irak.
Di Yaman, AS dan sekutunya melancarkan serangan udara pada pemberontak Houthi sekitar pukul 04.00 waktu setempat. Mereka mentargetkan peluncur rudal anti-kapal Houthi yang diarahkan ke Teluk Aden. Rudal tersebut bersiap untuk diluncurkan sebelum akhirnya dihancurkan AS.
’’Pasukan AS menetapkan bahwa rudal tersebut merupakan ancaman terhadap kapal dagang dan kapal AL AS di wilayah tersebut, lalu kemudian menyerang dan menghancurkan rudal tersebut untuk membela diri,’’ bunyi unggahan Komando Pusat AS dalam sebuah pernyataan di X.
Sehari sebelumnya, AS juga menyerang tiga rudal antikapal milik Houthi yang diarahkan ke Laut Merah.
Houthi merupakan pemberontak yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman dan didukung oleh Iran.
Mereka menyerang kapal-kapal dagang yang terkait dengan AS dan Israel sebagai bagian dari dukungan mereka terhadap Gaza. Serangan mereka menyebabkan kapal-kapal dagang harus memutar dan meningkatkan biaya serta waktu kirim.
’’Kita tengah berada dalam masa yang sangat sulit dan berbahaya di kawasan ini, karena itulah kami menyerukan de-eskalasi,’’ kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud seperti dikutip CNN.