TEHERAN, FAJAR – Ketegangan regional kian meningkat imbas perang di Gaza. Israel dan AS melancarkan agresi dengan kelompok-kelompok yang didukung Iran di empat negara pada Sabtu (20/1/2024).
Masing-masing Lebanon, Yaman, Irak, dan Suriah. Pihak-pihak terkait saling mengecam dan melontarkan ancaman balasan. ’’Iran tidak akan tinggal diam membiarkan kejahatan rezim Zionis (Israel, Red),’’ ujar Presiden Iran Ebrahim Raisi seperti dikutip BBC.
Kecamannya itu terkait dengan serangan misil di Mazzeh, Damaskus, Suriah yang membuat lima anggota Garda Revolusi Iran (IRGC) dan beberapa pasukan Suriah tewas.
Pengamat HAM Suriah melaporkan total korban tewas 10 orang. Iran menuding Israel sebagai pelaku serangan tersebut. Tel Aviv masih bungkam dan belum memberikan pernyataan. Namun, selama bertahun-tahun mereka kerap menyerang sasaran yang terkait Iran di Suriah.
Pasukan Iran membantu Suriah sejak perang sipil pecah 2011 lalu. Hingga saat ini masih banyak pasukan IRGC di negara tersebut. Raisi menggambarkan serangan itu sebagai aksi kriminal dan terorisme. Dia bersumpah untuk membalas kematian lima penasihat terkemuka Iran tersebut.
Pada hari yang sama, sejumlah personel militer AS terluka dalam serangan rudal di pangkalan udara mereka yang terletak di Al Asad, Irak. Komando Pusat militer AS mengungkap bahwa serangan pada Sabtu malam itu menggunakan rudal balistik dan misil.
’’Sejumlah personel AS sedang menjalani evaluasi karena cedera otak traumatis,’’ bunyi pernyataan Komando Pusat militer AS. Tidak disebutkan berapa personel AS yang terluka. Satu anggota militer Irak juga ikut terluka dalam serangan tersebut.