MAKASSAR, FAJAR — Satu dari tiga korban kapal nelayan yang terbalik di perairan Makassar, Senin, 15 Januari, masih dalam pencarian. Sementara dua lainnya yang telah diselamatkan jalani perawatan akibat trauma.
Pencarian terus dilakukan tim Basarnas Makassar dibantu stakeholder terkait lainnya dengan melakukan penyisiran menggunakan Rigid Bouyancy Boats (RBB) melalui jalur Pelabuhan Rakyat Paotere. Namun lantaran cuaca tidak bersahabat terpaksa hasilnya mengecewakan.
“Tim rescue telah melakukan penyisiran menggunakan RBB di sekitar lokasi kejadian. Namun karena cuaca dan ombak yang kurang bersahabat, pencarian masih nihil,” kata Kepala Basarnas Makassar, Mexianus Bekabel, Selasa sore, 16 Januari 2024.
Selanjutnya pihaknya berencana menyelam di dekat lokasi kejadian, tepatnya sekitar 30 meter dari bibir pantai kawasan Center Point of Indonesia (CPI) Makassar. Hanya saja, itu bisa dilakukan apabila kondisinya cuaca bersahabat.
“Jika kondisi memungkinkan, maka akan dilakukan penyelaman oleh tim penyelam,” ujarnya.
Sebelumnya tiga orang nelayan yaitu Sampara (40), Syahrul (18), dan Abduh sama-sama berlayar menggunakan perahu sampan ke laut lepas untuk mengangkat jaring ikan yang mereka pasang di sana. Namun, saat hendak pulang ombak besar dikarenakan cuaca ekstrem hujan deras desertai angin kencang menghantam perahu mereka.
Akibatnya perahu terbalik dan menenggelamkan ketiganya. Warga yang melihat kejadian tersebut dari dekat bibir pantai, lalu melaporkannya ke tim penolong.
Beruntung Sampara dan Sahrul rupanya cermat menggapai perahu yang terbalik lalu berenang ke pantai. Sementara Abduh hilang dihempas ombak.
