Pilpres kali ini meningkatkan kesadaran pemuda bahwa pemilihan pemimpin tidak hanya sebatas pada janji-janji semata, melainkan juga perlu dilihat dari rekam jejak dan perubahan yang telah dilakukan selama masa jabatannya. Makin banyak pemuda yang menuntut transparansi dan akuntabilitas dari calon presiden, hal ini mencerminkan dorongan untuk memiliki pemimpin yang benar-benar mewakili kepentingan masyarakat.
Melihat gerakan nyata dan dampak positif yang telah dihasilkan oleh seorang pemimpin menjadi kriteria penting dalam pengambilan keputusan pemilihan. Hal ini mencerminkan pergeseran dari sekadar retorika kampanye menuju evaluasi substansial terhadap kinerja pemimpin yang bersangkutan.
Dalam pemilihan presiden, anak muda tidak hanya mempertimbangkan calon presiden itu sendiri, tetapi juga menitikberatkan perhatian pada partai yang mendukung setiap paslon. Mereka menyadari bahwa visi dan misi partai dapat memberikan gambaran lebih komprehensif tentang arah kebijakan yang mungkin diambil jika pasangan calon tersebut terpilih.
Melihat partai pendukung dapat membantu anak muda untuk memahami nilai-nilai politik yang diusung, agenda partai, serta sejauh mana partai tersebut bersinergi dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Hal ini mencerminkan kematangan politik pemuda dalam menilai secara holistik seluruh ekosistem politik yang terlibat dalam pemilihan presiden.
Fondasi Ideologi
Dengan melibatkan diri dalam analisis partai, pemuda dapat memastikan bahwa pilihan mereka tidak hanya berfokus pada figur calon presiden. Juga pada fondasi ideologis dan program yang mendasari dukungan partai politik di belakangnya. Sehingga, melanjutkan kritik dengan landasan yang kuat bukan hanya tentang mengekspos kelemahan kebijakan, tetapi juga memberikan solusi konstruktif.