FAJAR, MAKASSAR- Pemanfaatan teknologi untuk pertanian terus dimaksimalkan. Termasuk petani di Sulawesi Selatan (Sulsel) semakin memanfaatkan teknologi pertanian modern.
Hal itu disampaikan Head of South Sulawesi Region Maxxi Tani Teknologi (MTT), Arfan bahwa, untuk meningkatkan efisiensi dan hasil produksi petani, maka didorong penerapan pertanian modern.
“Drone penyemprot, transplanter, dan rotavator menjadi andalan baru yang diminati oleh para petani di daerah ini setelah harvester combine melalui pendampingan yang dilakukan,” paparnya.
Ia menjelaskan bahwa, pendampingan MTT saat ini sementara berlangsung di Sulsel yang merupakan bagian dari upaya edukasi petani dan ikut serta mendukung program Kementan RI dalam mendorong pertanian modern.
“Dan bertujuan mengajak anak muda milenial untuk ikut terlibat turun ke sawah karena sudah serba full mekanisasi dan sangat menjanjikan untuk menjadi adopsi dan model enterpreneurship di sektor pertanian,” jelasnya.
Adopsi teknologi ini disebut, mencerminkan pergeseran paradigma dalam pertanian Sulsel. “Petani tidak hanya sebagai pengelola lahan, tetapi juga sebagai pengguna teknologi yang cerdas untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan pertanian,” ucapnya.
Menurut Arfan, bahwa gerakan MTT ini mampu mendorong terjadinya percepatan tanam dan panen sehingga dalam setahun lahan sawah yang biasanya panen 1 kali bisa panen 2 sampai 3 kali.
“Bahkan produksi bisa meningkat signifikan melalui daya dukung alsintan dan saprodi dari awal tanam sampai panen. Untuk perawatan tanaman padi, di tahun 2024 ini kami akan menargetkan 125 ha per bulan untuk drone penyemprotan,” pungkasnya.