Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Tana Toraja, Muhammad Safar juga memberikan apresiasi kepada PLN dalam menghadirkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di beberapa titik. Ia optimis PLN akan menambah infrastruktur SPKLU di Toraja untuk mendorong kesiapan ekosistem kendaraan listrik.
“Ke depan kami berharap bahwa kawasan ini bisa berlanjut terus dan tidak hanya pada konteks pengembangan fasilitas, tapi juga bisa melakukan kampanye dalam hal pengembangan kawasan pariwisata yang bebas atau rendah karbon emisi,” pungkas Safar.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin berkomitmen PLN akan menerapkan 100 persen penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk melistriki Tana Toraja dan Toraja Utara yang berasal dari empat Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) yang terletak di Makale dan Rantepao.
Andy mencatat total daya mampu pembangkit di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara berbasis air sebesar 27,7 Mega Watt (MW) diantaranya adalah PLTM Malea berkapasitas 6,7 MW, PLTM Pongbatik berkapasitas 3 MW, PLTM Madong dengan kapasitas 10 MW dan PLTM Maiting Hulu 8 MW.
“Program green tourism tersebut dikemas dalam tajuk Toraja GENTLE yaitu Green Electrifying Lifestyle Ecosystem Kawasan Wisata Toraja dan Toraja Utara yang berbasis energi ramah lingkungan,” ucap Andy.
“Jadi sekarang penggunaan energi hijau ini menjadi suatu kebutuhan atau kewajiban yang harus kita mulai dari sekarang. Terkait dengan green tourism, kami dukung penuh, karena segala energi masa depan itu adalah energi listrik,” ujarnya.