English English Indonesian Indonesian
oleh

Ada Gudang Senjata Milik AS di Israel

GAZA, FAJAR–Kekhawatiran perang di Jalur Gaza bakal menjadi konflik regional dengan konsekuensi politik dan ekonomi yang serius kian menguat. Serangan terhadap pasukan Amerika Serikat dan kapal komersial yang berhubungan dengan Israel kian meningkat.

Kelompok-kelompok yang didukung Iran juga terus meluncurkan serangan.
Memburuknya situasi keamanan terasa mulai dari Samudera Hindia hingga Laut Merah dan meluas hingga Irak, Suriah, Lebanon, dan Israel.

Ini merupakan krisis luar negeri baru yang tidak diinginkan Negeri Paman Sam menjelang pemilu presiden tahun depan. Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letjen Herzi Halevi menyatakan bahwa pertempuran di Gaza bakal berlangsung hingga beberapa bulan ke depan.

Hal itu menyeret AS untuk semakin terlibat.

’’Israel diserang dari 7 penjuru. Yaitu Gaza, Lebanon, Suriah, Tepi Barat, Irak, Yaman, dan Iran,’’ ujar Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant.

Paparan Gallant di hadapan parlemen Israel, Knesset, itu sudah menunjukkan pergolakan regional.
Sorotan atas kekejian di Gaza juga membuat Israel ketakutan. Markas Besar Keamanan Nasional (NSH) Israel telah memperingatkan penduduknya untuk mempertimbangkan kembali semua perjalanan ke luar negeri.

Gudang senjata AS di Israel juga kini menjadi sorotan ketat. IDF diyakini mendapatkan suplai senjata dari gudang-gudang AS tersebut. Gudang yang lokasinya dirahasiakan itu pertama kali dibangun pada 1980-an.

Tujuannya untuk memasok kebutuhan pasukan AS dengan cepat saat menghadapi konflik Timur Tengah. Seiring berjalannya waktu, Israel dalam situasi tertentu diizinkan untuk mengambil pasokan senjata yang melimpah tersebut.

News Feed