“Jangan pernah lupa ilmu ini, harus terus diulang,” ujarnya dengan penuh semangat, menunjukkan peran Munaqosyah tidak hanya sebagai ujian, tetapi juga sebagai tonggak awal perjalanan panjang dalam mengasah kecakapan membaca, memahami, dan menghafal Al-Qur’an.
Al-Biruni Mandiri dikenal sebagai lembaga pendidikan Islam yang mengedepankan pembelajaran modern dan berkualitas. Melalui kurikulum yang berstandar internasional, mulai dari pengajaran Bahasa Arab hingga Bahasa Inggris dengan kurikulum Cambridge.
Al-Biruni Mandiri memastikan anak-anak didiknya tidak hanya berkembang dalam aspek keagamaan, tetapi juga menjadi generasi yang unggul secara global. Salah satu fokus utama adalah penghapalan Al-Qur’an, yang diintegrasikan secara menyeluruh dalam pendekatan pembelajaran mereka.
Hasil Munaqosyah kali ini sungguh luar biasa, di mana Ahmad Budianto, S.Pd. selaku juri, mengungkapkan bahwa banyak siswa yang berhasil meraih nilai seratus. Hal ini menandakan persiapan matang yang dilakukan oleh Al-Biruni Mandiri dalam menjalankan dua tahap penting, yakni Pra Munaqosyah dan Munaqosyah. Tahap persiapan intensif melibatkan kegiatan tasmi’ untuk mengulang hafalan Al-Qur’an, qira’at untuk membaca Al-Qur’an dengan tartil, dan tafsir untuk memahami makna Al-Qur’an. Semua ini menjadi fondasi yang kuat untuk menghadapi tahap ujian sesungguhnya, di mana siswa membaca Al-Qur’an secara tartil di hadapan penguji dan menjawab pertanyaan-pertanyaan kritis tentang tajwid, tafsir, dan hadits.
Keberhasilan siswa dalam Munaqosyah membuktikan bahwa mereka telah menguasai Al-Qur’an dengan baik. Lebih dari sekadar ujian, Munaqosyah di Al-Biruni Mandiri memberikan kontribusi besar dalam mengukur kemampuan siswa membaca, memahami, dan menghafal Al-Qur’an. Tak hanya itu, kegiatan ini juga menjadi motivator untuk terus belajar dan meningkatkan kualitas bacaan serta pemahaman Al-Qur’an.