“Kecepatan unduh dan latensi yang lebih baik meningkatkan sekitar 20 persen pengalaman pelanggan untuk layanan utama seperti video streaming dan gaming,” tuturnya.
Kata dia, Indosat juga terus mengurangi kesenjangan akses digital dengan fokus perluasan jaringan di wilayah timur Indonesia. Saat ini, jaringan Indosat telah menjangkau 88 persen populasi di wilayah Nusa Tenggara Barat dan 86 persen populasi di wilayah Nusa Tenggara Timur.
“Indosat mendorong kolaborasi dan ko-kreasi melalui peluncuran Indosat Marvelous Xperience Center (Indosat MX Center) yang menghadirkan berbagai inovasi dengan teknologi 5G, kecerdasan buatan (AI), dan Internet of Things (IoT),” terangnya.
Lebih lanjut, ia memaparkan Indosat memperlihatkan komitmennya dalam mengatasi kesenjangan talenta digital melalui kerja sama bersama Cisco Networking Academy yang akan melatih 50 ribu peserta IDCamp angkatan pertama hingga 200 ribu orang yang tinggal di daerah terpencil dalam tiga tahun mendatang, termasuk sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, universitas, dan organisasi non-profit.
Dalam hal lingkungan yang keberlanjutan, Indosat bersama GSMA menginisiasi pelatihan pemetaan wilayah laut dan pesisir menggunakan aplikasi Qfield untuk menyediakan Open-source and Geospatial Mapping di wilayah pesisir dan laut Kalimantan Utara.
Selain itu, Indosat memberikan solusi digital berbasis Internet of Things (IoT) kepada para petambak udang lokal untuk memantau kadar air dalam tambak, yang bertujuan meningkatkan produktivitas.
