MAKASSAR, FAJAR — Insiden maut tenggelamnya sebuah mobil offroad di Sungai Jeneberang, Bendungan Bili-Bili, Desa Lanboko, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Jumat, 27 Oktober lalu, disebut menyimpan banyak kejanggalan. Pasalnya, satu penumpang tewas, sementara dua lainnya selamat.
Penumpang yang tewas bernama Hasrullah (22). Sedangkan yang selamat adalah dua rekannya, yakni Setiawan Jaya Kusuma (21) dan Amin.
Ayah Hasrullah, Asbar Dg Nambung, menduga ada kelalaian dalam insiden maut yang menewaskan anaknya. Hal itu diyakini dirinya usai menemukan banyak kejanggalan saat melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian.
Dengan didampingi penasihat hukumnya, Asbar telah melaporkan dugaan kelalaian tersebut di Polda Sulsel pada Jumat, 3 November kemarin. Dia melaporkan rekan anaknya Setiawan Jaya Kusuma yang saat itu mengemudikan mobil jenis Toyota Hartop bersama anaknya di kursi penumpang.
“Kami telah melapor, karena kami melihat adanya kelalaian dilakukan Setiawan Jaya Kusuma alias Jaya selaku pengemudi dan juga pemilik mobil. Sehingga kami memulai untuk mengungkap ini dengan Pasal 359 KUHP,” ujar Asbullah Thamrin, selaku penasihat hukum keluarga korban, Sabtu, 4 November.
Asbullah mengungkapkan, ada beberapa informasi yang diperoleh pihak keluarga setelah turun melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian. Salah satu yang diperoleh, ternyata Jaya membawa mobil keluar jalur atau tidak mengikuti rombongan mereka.
“Ada lima mobil dalam satu rombongan. Nah mobil yang ditumpangi korban dan terlapor ini lewat jalur berbeda, padahal sudah diingatkan warga setempat bahwa jalur itu salah dan berbahaya,” bebernya.