Princess Leonor adalah seorang putri dari Raja Felipe VI dan Ratu Letizia dari Kerajaan Spanyol. Undang-Undang Monarki Spanyol menuliskan bahwa apabila tidak ada anak laki-laki, maka anak perempuan pertama yang akan meneruskan kepemimpinan kerajaan. Raja Felope naik takhta pada tahun 2014, sedangkan Princess Leonor yang lahir pada tanggal 31 Oktober 2005 atau yang kemarin berulang tahun ke-18. Mungkin sebentar lagi ia akan naik takhta menggantikan Sang Raja.
Saat ini sosok Sang Putri telah banyak menarik perhatian rakyat terutama masyarakat Spanyol. Putri Leonor mendapat gelar Princess of Asturias, Duchess of Montblanc, Countess of Cervera dan Lady Balaguer.
Princess Leonor telah memberikan pidato pertama kali kepada rakyat Spanyol dalam rangka peringatan 40 tahun konstitusi Spanyol pada tanggal 31 Oktober 2018. Kala itu ia masih berumur 13 tahun. Semua rakyat terpaku dan memberikan standing applause dan memberikan ucapan selamat panjang umur karena bersamaan dengan ulang tahunnya.
Mahir berbahasa Spanyol, Inggris, Arab, dan saat ini ia sedang belajar bahasa Mandarin. Sebagai calon ratu, Sang Putri telah disiapkan untuk menggantikan Sang Raja dengan selalu ikut dalam setiap acara kerajaan. Ia juga mahir bermain tenis, berlayar, dan senam.
Sang Putri telah menyelesaikan pendidikan dua tahun di kampus swasta UWC Atlantic College di Wales, Inggris. Sebagai calon raja sekaligus calon pemimpin angkatan bersenjata Spanyol, maka Sang Princess mulai bulan Maret lalu telah memulai Pendidikan/ Latihan militer selama tiga tahun lamanya.
Sang Putri pun akan menghabiskan waktu setahun di Akademi Militer Zaragoza, kemudian melanjutkan ke sekolah Angkatan Laut dengan cara berlayar di atas kapal Juan Sebastian de Elcano –merupakan kapal layar tinggi bertiang empat yang digunakan Angkatan Layar Spanyol untuk latihan. Lalu setahun kemudian menyelesaikan pendidikannya selama setahun di Angkatan Darat. Ketika pengumuman kerajaan tentang latihan militer Leonor, maka Princess Leonor merupakan satu dari banyak perempuan yang mendaftar tentara.
**
Monarki Spanyol mempunyai Undang-Undang dengan sistem male – preference cognatic primogeniture. Dan segala yang tercantum dalam undang-undang betul-betul dipatuhi karena diyakini bahwa way of life bagi kejayaan negara.
Calon pemimpin ini pun telah dikader dengan baik sejak diketahui bahwa inilah calon pemimpin, sehingga karakter, keterampilan, bahkan kemahiran berbagai bahasa harus dimiliki, ilmu, dan kemampuan sebagai ratu pun telah dipersiapkan dalam waktu yang lama.
***
Bagaimana dengan calon presiden dan calon wakil presiden serta anggota parlemen tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota. Saat ini, negara dalam keadaan gonjang-ganjing. Masyarakat pasti sangat resah, setiap hari semua media gambar, cetak, dan media sosial menayangkan hal-hal yang tidak bersifat pencerahan dan semuanya “meragukan”.
Semoga pemerintah dapat belajar dari Monarki Spanyol yang mempersiapkan pemimpin barunya dengan sangat “sempurna” tidak krasa-krusu, tidak menggunakan politik ninja dan politik santui santun. Masyarakat menambah dalam doanya: ya Allah takdirkanlah negara Indonesia pemimpin Baru yang Amanah…AMIN, Insyaallah. (*)