FAJAR,PANGKEP- Pemanfaatan energi terbarukan terus dioptimalkan perusahaan persemenan terbesar di Kawasan Timur Indonesia. PT Semen Tonasa yang terletak di Desa Biring Ere, Kecamatan Bungoro ini konsisten dalam pemanfaatan energi terbarukan dan mengurangi pemakaian energi fosil dari batu bara. Itu terbukti di areal pabrik Semen Tonasa V telah dilengkapi dengan empat pabrik pemusnahan limbah rumah tangga yang diperoleh dari pabrik Refuse Derived Feul (RDF) yang dikelolah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pangkep yang berjarak sekitar 7 kilometer ke pabrik Semen Tonasa V.
Pengurangan penggunaan energi fosil yang dioptimalkan perusahaan plat merah ini, tidak lain demi menjaga emisi karbon yang dilepas ke udara. Terlebih lagi energi fosil merupakan penyumbang kedua terbesar emisi karbon selama ini. Apalagi industri persemenan diketahui merupakan industri yang konsumsi energinya terbilang tinggi, termasuk dalam penggunaan energi listrik untuk produksi hingga energi panas.
Olehnya itu, Semen Tonasa hadir sebagai offtaker atau pemasok terhadap produksi RDF yang dihasilkan plant yang baru-baru ini diresmikan oleh Pemprov Sulsel sebagai bahan bakar alternatif yang digunakan PT Semen Tonasa sebagai offtaker.
Disana, Semen Tonasa hadir sebagai pemasok RDF yang telah diolah sebelumnya di pabrik pengolahan sampah pertama di luar Pulau Jawa dengan luas mencapai 1,8 hektare di Desa Padanglampe, Kecamatan Ma’rang ini. Pabrik ini sudah diresmikan, dalam beberapa hari kedepan akan beroperasi optimal, menunggu rampungnya aliran listrik yang akan menyuplai ke pabrik tersebut.