“Ini menjadi bentuk dukungan kami terhadap program pemerintah dalam mengurangi pemakaian energi fosil, jadi dengan adanya RDF ini membantu mengatasi persoalan sampah selama ini dan juga hasilnya industri jadi lebih ramah lingkungan, terpenting energi fosil berkurang digunakan dengan adanya RDF ini,”urainya.
Kini, plant RDF yang dioperasikan itu ada empat unit, dua diantaranya plant standby dengan kapasitas sekitar 150-200 ton RDF yang bisa digunakan sebagai bahan bakar untuk produksi.
“Terkait fasilitas gudang RDF ini di pabrik, kami telah selesai membangun gudang di Tonasa V dengan kapasitas penyimpanan 150 – 200 ton RDF dan sementara kami upgrade gudang ke kapasitas 500 ton yang akan difungsikan pada pertengahan 2024 mendatang,”paparnya.
Ia menyebut bahwa PT Semen Tonasa sebagai offtaker memberikan dukungan dengan membangun fasilitas untuk kapasitas pemusnahan RDF mencapai 120 ton perharinya.
“PT Semen Tonasa bertindak sebagai offtacker telah memberikan dukungan dengan membangun fasilitas kapasitas pemusnahan RDF, saat ini kami telah selesai membangun fasilitas belt feeding di plant tonasa V sehingga dapat menggunakan RDF 100 – 120 ton perhari,” sambungnya.
Apalagi katanya, pemanfaatan energi yang dihasilkan dari RDF ini dapat menekan pemanasan global dan mendukung program industri hijau yang ramah lingkungan. “ Ini juga sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung program industri hijau yang lebih ramah lingkungan lewat pemanfaatan limbah sebagai bahan bakar alternatif,”imbuhnya.(fit)
