Hingga kini, struktur perekonomian Sulsel bertumpu pada sektor atau lapangan usaha pertanian dalam arti luas dengan share tertinggi dibanding sektor usaha lainnya, diatas 22%. Sehingga pertanian telah menjadi sektor basis bagi kehidupan masyarakat kebanyakan, baik sebagai komoditas straregis dalam pemenuhan kebutuhan konsumsi, produksi, maupun sebagai komoditas untuk ketahanan pangan.
Menyerap tenaga kerja terbanyak sekitar 37%. Berpotensi sebagai salah satu sektor untuk lumbung devisa negara dan daerah. Oleh karena itu sektor pertaninan diharapkan dapat menjadi sektor ekonomi berkelanjutan, yang dapat mensejahterakan.
Pada Trwulan II-2023, peran sektor pertanian sangat menentukan pertumbuhan ekonomi Sulsel, didorong oleh perbaikan kontraksi produksi komoditas padi serta kuatnya produksi rumput laut dan kakao. Kinerja sektor usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan meningkat dibanding triwulan sebelumnya, tumbuh 2,16% (yoy), lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya (0,55%, yoy).
Peningkatan terutama disebabkan karena perbaikan kontraksi produksi sub sektor Tanaman Pangan saat masuknya puncak musim panen. Kedua su sektor pertanian tersebut, masing-masing memiliki pangsa terbesar yaitu 29,9% dan 39,3%, dari total PDRB sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan. Menyusul sub sektor perkebunan 18,1%, tanaman hortikultura 5,2%, dan peternakan 5,5%. Jadi tampaknya kinerja sektor pertanian Sulsel, meningkat atau menurun sangat dipengaruhi oleh kinerja hasil produksi komoditas padi.