FAJAR, JAKARTA-Orang Muda Indonesia telah mengambil langkah berani untuk mengatasi tantangan global terbesar, yaitu krisis iklim dan bencana ekologis.
Dengan tekad bulat, 100 perwakilan orang muda dari seluruh dengan berbagai latar belakang dan budaya di seluruh negeri telah bersatu dalam konsolidasi nasional yang menghasilkan “Piagam Orang Muda Pulihkan Indonesia.”
Rezky Belo perwakilan peserta dari Maluku Utara menjelaskan, konsolidasi ini mencerminkan komitmen generasi muda Indonesia dalam memimpin pemulihan lingkungan dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan. Melalui konsolidasi nasional ini, orang muda Indonesia telah mencapai kesepakatan penting yang akan menjadi dasar bagi perubahan positif.
Sementara Zenzi Suhadi Direktur Eksekutif Nasional WALHI mengungkapkan paling tidak terdapat 3 hal mendesak sehingga pihaknya dengan sungguh-sungguh memberikan dukungan penuh pada orang muda memimpin inisiatif pemulihan ala orang muda.
Tiga hal tesrsebut yakni:
Krisis Iklim dan Bencana Ekologis: Para pemuda Indonesia menyadari bahwa eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, didorong oleh kapitalisme yang tak terkendali, telah berperan penting dalam terjadinya krisis iklim dan bencana ekologis yang kita alami saat ini.
Dampak Nyata: Mereka merasakan dampak langsung dari krisis ini melalui pengalaman pribadi dan melalui media sosial. Contohnya, laut yang penuh sampah dan hutan yang diubah menjadi tambang menjadi simbol perubahan dramatis ini.
Indikator Krisis: Kenaikan suhu global, permukaan laut yang naik, kebakaran hutan, abrasi pantai, pendangkalan sungai, ancaman kelaparan, dan kerusakan lingkungan lainnya merupakan indikator nyata dari bencana ekologis yang disebabkan oleh krisis iklim.
Pada konsolidasi ini orang muda juga memetakan 3 Kritik utama terhadap Kebijakan dan Sistem Saat Ini, yakni:
Kebijakan yang Merugikan Rakyat: Para pemuda Indonesia menilai bahwa kebijakan pemerintah, seperti UU IKN, UU CK, dan produk hukum lainnya yang bercorak kapitalis, tidak hanya menguntungkan segelintir oligarki, tetapi juga merugikan rakyat dan lingkungan.
Oligarki dalam Pemerintahan: Mereka juga menyoroti pengaruh oligarki dalam pemerintahan dan ketidaksetaraan dalam partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan.
Ketidakadilan Lingkungan: Tindakan merusak terhadap lingkungan oleh pemangku kebijakan, terutama dalam industri ekstraktif, seringkali tidak dihukum tegas, menciptakan ketidakadilan lingkungan.
Rezky Belo juga menegaskan, Konsolidasi orang muda Indonesia telah menghasilkan butir-butir kesepakatan yang kami sebut sebagai “Piagam Orang Muda Pulihkan Indonesia.” Piagam ini merupakan pernyataan komitmen kolektif kaum muda Indonesia yang berisi:
Kami orang muda Indonesia, mengingatkan penyelenggara negara untuk segera kembali pada model pengelolaan SDA yang memastikan keselamatan rakyat Indonesia, serta melindungi segenap tumpah darah dan sumber-sumber penghidypan rakyat dari ancaman risiko bencana ekologis dan krisis iklim sesuai amanat UUD 1945.
Kami orang muda Indonesia, menuntut pendidikan yang berkualitas, geratis, mengakomodir pengetahuan tumbuh di masyarakat, bentuk-bentuk sekolah alternatif serta memastikan jaminan kesejahteraan bagi para pengajar
Kami orang muda Indonsia mendesak negara untuk segera meninggalkan system ekonomi politik yang menghamba pada kapitalisme dan beralih pada ekonomi nusantara yang berorientasi pada konsep ekonomi kerakyatan yang berakar pada lingkungan hidup dan sosial sebagai jalan untuk menjawab kemiskinan dan ketergantungan pada utang luar negeri.
Kami orang muda INDONESIA, bersepakat membangun kekuatan kolektif mempertahan tanah air Indonesia dan ikut mamastikan tumbuhnya demokrasi dan terpenuhinya keadilan antar generasi.
Kami orang muda Indonesia, berkomitmen untuk mengawal dan memastikan bahwa pemerintahan yang terpilih pada PEMILU 2024 akan menjadikan piagam ini sebagai dasar utama dalam pembentukan kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2025, demi mencapai visi Indonesia Pulih 2045.
Piagam Orang Muda Pulihkan Indonesia adalah bukti nyata komitmen kami, orang muda Indonesia, untuk mewujudkan Indonesia yang pulih dan berkelanjutan bagi semua generasi. Piagam ini bukan hanya sebuah pernyataan, tetapi panduan moral dalam memperjuangkan keadilan antar generasi. (*)