“Adanya bantuan ini, tentu akan lebih membantu masyarakat untuk perairan sawahnya. Kita berharap bahwa bantuan ini tepat sasaran digunakan oleh masyarakat Gowa,” harap Abdul Rauf.
Area Manager Communication, Relation and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw menyebut, penggunaan LPG ini lebih ramah lingkungan.
“Pemakaian gas LPG emisinya lebih sedikit dibandingkan dengan BBM,” terangnya.
Saat ini, hampir seluruh desa di Sulawesi sudah memiliki pangkalan. Dengan adanya inisiatif program One Village One Outlet (OVOO) LPG, sehingga diharapkan semua kebutuhan nelayan dan petani dapat tercover.
“Dengan adanya konversi BBM ke LPG, diharapkan juga dapat mengurangi pembelian BBM menggunakan jerigen di SPBU oleh petani dan nelayan,” tegasnya.
Total 15.865 Paket Tahun Ini
Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Minyak dan Gas Bumi (Migas) bersama sejumlah pihak mendistribusikan paket perdana program Konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk nelayan dan petani sasaran 2023 sebanyak 15.865 paket. Paket tersebut didistribusikan sepanjang Oktober sampai awal November 2023.
Dalam program konversi BBM ke BBG, 15.865 paket tersebut disalurkan sebanyak 13.865 paket konverter kit (konkit) untuk nelayan sasaran di 49 kabupaten/kota, dan 39.000 paket konkit untuk petani sasaran di 69 kabupaten/kota.
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Laode Sulaeman mengatakan, bahwa menyukseskan program konversi BBM ke BBG tidak hanya menjadi tugas pemerintah saja, tetapi juga para stakeholder.