Dg Aco (45), nelayan asal Takalar lainnya, juga merasakan hal yang sama. Ia bersyukur, selama menggunakan LPG 3 kg, tak perlu lagi khawatir akan biaya sekolah anak-anaknya.
Dalam sebulan, ia bahkan bisa berhemat hingga ratusan ribu. Menghitung secara kasar, bapak tiga anak ini mengaku bisa hemat biaya operasional hingga 60 persen.
“Sekarang semua harga barang naik. Alhamdulillah, ada lebihnya uang bisa dipakai untuk kebutuhan dapur dan biaya anak sekolah,” ungkapnya setelah beberapa tahun menggunakan konkit tersebut.
Pemilihan BBG sebagai energi alternatif memang dapat digunakan oleh nelayan sasaran karena mudah diperoleh dan ramah lingkungan. Dari sisi ekonomi, penggunaan BBG sangat membantu para nelayan dalam menekan biaya operasional melaut.
Gerak Cepat
Baru-baru ini, sebagai upaya memberikan kemudahan akses masyarakat mendapatkan LPG 3 kg, Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi bergerak cepat menyediakan kebutuhan nelayan sasaran di Kecamatan Galaesong Utara, Takalar.
Sales Branch Manager III Sulselbar, Avip Noor Yulian mengatakan, adanya permintaan masyarakat yang meningkat di wilayah Takalar, khususnya banyak petani menggunakan LPG 3 kg sebagai bahan bakar dalam mengairi lahannya, dan juga nelayan dalam mengoperasikan kapalnya, membuat pihaknya turun langsung menggelar operasi pasar. Sekaligus untuk menekan isu kelangkaan yang membuat harga melambung di masyarakat.
“Diharapkan dengan adanya operasi pasar ini, masyarakat bisa memakai LPG sesuai peruntukannya, dan sesuai dengan kebutuhannya,” paparnya.
