FAJAR, MAKASSAR — Bendahara Umum (Bendum) DPN Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) mendukung penerapan digital farming.
Bendahara Umum DPN HKTI, Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) menuturkan, dengan adanya terobosan untuk penerapan digital framing ini menjadi sinyal positif bagi para petani khusus yang ada di Sulsel. Sebab hal ini akan memberikan banyak manfaat, salah satunya adalah peningkatan produksi.
“Jadi kami dari HKTI sangat mendukung dengan adanya sistem seperti itu yang ingin diterapkan yang jelas apapun itu asalkan orientasinya untuk kesejahteraan petani pasti kita akan dukung semua,” ujar Plt Ketua HKTI Sulsel itu, Rabu, 25 Oktober 2023.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI itu mengatakan, ada beberapa manfaat lain yang bisa diperoleh dengan adanya hal tersebut. Di antaranya, komunikasi secara efisien, dimana digital farming membawa perubahan besar bagi para pekerja dalam industri pertanian. Petani dapat menggunakan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan mengelola biaya tanam.
“Jadi dengan digital farming, petani dapat berkomunikasi dengan para ahli agronomi, pengecer, dan petani lainnya dengan lebih mudah dan cepat,” ujarnya.
Manfaat selanjutnya yaitu petani dapat memantau lahan secara real-time. Dalam bentuk pertanian tradisional, petani harus berkeliling pada lahannya untuk mengawasi lahan dan komoditas pertanian.
“Dengan digital farming, petani dapat memantau kondisi lahan dan tanaman secara real-time melalui sensor dan aplikasi pertanian,” ucapnya.
Dewan Kehormatan BPP Hipmi itu juga mengatakan terobosan ini juga pasti akan mampu meningkatkan hasil produksi. Dengan digital farming, petani dapat menggunakan teknologi untuk
meningkatkan efisiensi produksi dan mengoptimalkan setiap aspek pertanian.