FAJAR, MAKASSAR-Peringatan satu dekade Australia – Indonesia Partnership for Justice 2 (AIPJ2) di Swissbel Hotel Losari, Selasa, 24 Oktober, berlangsung meriah. Pembukaan diwarnai tarian empat etnis.
Unit Manager · Department of Foreign Affairs and Trade, Australian Embassy, Ade Ganie mengatakan, pihaknya memiliki alasan tersendiri memilih Sulsel sebagai titik keberadaan konsulat jenderal. Sulsel sangat strategis dan memiliki kesamaan dalam menjalankan program. “Hal itu pula yang dasar dibukanya Konsulat Jenderal Australia di Kota Makassar,” bebernya.
Wali Kota Makassar, M Ramdhan Pomanto menambahkan, 10 tahun bukan mengenai waktu bagi sebuah organisasi. Akan tetapi, lihatlah sejauh mana pencapaiannya. Nah, pencapaian AIPJ2 ini sangat luar biasa.
Terlebih di awali di Kota Makassar, di mana saat itu dirinya juga menjabat di periode pertama. “Terima kasih bagi kedutaan besar Australia. Konjen Australia, Todd Dias, sedianya program ini terus ditingkatkan,” harapnya.
Juga, ditambahkannya, saat ini Pemkot Makassar telah mengembangkan lorong wisata. Lorong ini bisa menjadi garda terdepan untuk penyambung informasi. “Di lorong-lorong ini kami tempatkan orang-orang pilihan. Mereka ini sangat membantu pemerintah,” bebernya.
Bupati Maros, Chaidir Syam melanjutkan, sejak berdiri, AIPJ2 sangat membantu Pemkab Maros. Termasuk saat dirinya masih menjabat sebagai ketua DPRD. Di mana, ada banyak lahir perda-perda yang sangat bersentuhan dengan masyarakat. Khususnya terkait perempuan dan anak. “Terima kasih dan selamat ulang tahun AIPJ2,” jelasnya. (*/)
