FAJAR, MAKASSAR — Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFA) Makassar di bawah naungan yayasan Almarisah Madani resmi berganti nama menjadi Universitas Almarisah Madani (UNIVERAL). Perubahan status menjadi UNIVERAL resmi diSK-kan pada 28 Agustus lalu.
Perubahan status perguruan tinggi tersebut dengan metode penggabungan dua perguruan tinggi yaitu STIFA Makassar dan Akademi Kebidanan Minasa Upa. Dengan ini, sepenuhnya UNIVERAL berada di bawah naungan Yayasan Almarisah Madani.
Rektor UNIVERAL, Nursamsiar dilantik pada Jumat, 8 September lalu. Nursamsiar mengatakan, selain berganti nama, saat ini UNIVERAL, singkatan dari Universitas Almarisah Madani menambah sebanyak tujuh prodi baru di luar kefarmasian. Dengan demikian, saat ini sudah ada sebanyak 10 prodi di kampus tersebut.
“Fakultasnya ada dua, Fakultas Ilmu Kesehatan itu nanti membawahi empat prodi, D3 Kebidanan, D3 Farmasi, S1 Farmasi, dan Profesi Apoteker. Kemudian Fakultas Bisnis, Ilmu Sosial, dan Teknik itu kami gabung dulu (Bisostek). Itu ada manajemen, akuntansi, hukum, ilmu komunikasi, SI dan informatika, jadi ada enam prodi,” paparnya.
Ke depannya, kata ia, perubahan praktek pendidikan pasti akan terjadi di Universitas Almarisah Madani. Sebab, yang sebelumnya bersifat homogen atau hanya pada satu bidang keilmuan farmasi, akan mulai merambah ke bidang ilmu yang lebih beragam.
Setelah penggantian nama menjadi Universitas Almarisah Madani (UNIVERAL) kembali menggelar wisuda Diploma, Sarjana dan Profesi ke-22 sebanyak 168 alumni yang terdiri dari 34 orang diploma 3 farmasi, 94 sarjana farmasi dan 40 profesi apoteker di Hotel Dalton, Selasa, 10 Oktober.
Rektor UNIVERAL, Nursamsiar, mengungkap bahwa alumni UNIVERAL banyak terserap di dunia kerja. Bahkan diluar negeri. “Beberapa alumni sedang bekerja diluar negeri diantaranya di Thailand, Jerman, Jepang, dan Malaysia. Selain bekerja di dunia kerja yang sesuai dengan keahliannya sebagai tenaga teknis kefarmasian dan Apoteker, beberapa alumni juga dilaporkan bekerja sebagai wirausaha, dosen, perbankan, dan anggota DPRD. dan baru-baru ini melepas alumni kebidanan untuk bekerja di Jepang,” jelasnya. Beberapa diantaranya juga telah berdiaspora, selain sebagai tenaga kerja di bidangnya yaitu kesehatan di luar negeri, juga sebagai pelajar karena melanjutkan studi magister maupun doktoral.
Data alumni itu, kata dia diperoleh dari hasil tracer study yang telah dilakukan, sampai saat ini bahwa 50% dari alumni sesua bidangnya STIFA makassar sekarang UNIVERAL telah bekerja dan selebihnya sedang melanjutkan studi pada jenjang profesi apoteker dan program Magister dengan masa tunggu lulusan kurang dari 6 bulan sejak lulus.
Selain itu, sekitar 2-3 % dari calon alumni telah mendapatkan pekerjaan sebelum mereka lulus, hasil ini menggambarkan bahwa alumni STIFA Makassar memiliki daya saing yang tinggi. Data base alumni sendiri ini diperoleh dan dikelola oleh lembaga di UNIVERAL yang khusus melacak tracer study.
Dirinya juga mengungkap bahwa momen ini merupakan wisuda perdana dalam bentuk Universitas, setelah sebelumnya telah melalui proses panjang dari Akademi Farmasi Kebangsaan, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFA) Makassar dan kini Universitas Almarisah Madani (UNIVERAL) yang juga dimerger dengan Akademi Kebidanan Minasaupa.
Ketua Yayasan Almarisah Madani, Sahibuddin A Gani, mengungkap bahwa mahasiswa STIFA sekarang dikenal UNIVERAL itu lulus dengan IPK yang biasa-biasa saja, paling 3 koma sekian dibanding institusi lain bahkan sampai 4, tapi meskipun begitu walaupun IPK tidak tinggi yang paling penting kata dia mudaj terserap di dunia kerja dan dibutuhkan masyarakat karena kompetensi yang dimiliki. “Itulah yang penting,” tekannya.
Ia mengungkapkan bahwa alumni UNIVERAL sangat mudah terserap, baik di kota Makassar sendiri, luar kota, bahkan luar negeri. Ini semua menurutnya berkat dosen lulusan universitas ternama yang telah memberikan yang terbaik kepada mahasiswa, hingga mahasiswa mencapai apa yang dicita-citakan. (uca/mia)