Pihaknya fokus pada pengembangan teknologi sederhana yang dapat digunakan petani di seluruh daerah. “Dengan cara ini, kami berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan sekaligus memberikan manfaat ekonomi kepada kelompok tani,” kata Hasri.
Sementara salah satu anggota tim PKM, Prof Syafruddin Side menyebutkan pentingnya pendidikan dan pelatihan ini. Mereka bekerja sama dengan kelompok tani memberikan pelatihan tentang penggunaan aplikasi berbasis ekonomi digital. “Sehingga mereka dapat mengoptimalkan penggunaannya,” kata Prof Syafruddin.
Anggota tim PKM lainnya, Sri Nur Qadri menekankan peran penting wanita dalam pengolahan dan pemasaran hasil kebun. Keberhasilan PKM Teknologi Sederhana Ramah Lingkungan ini juga menciptakan semangat kolaborasi yang kuat antara kelompok tani dan tim penelitian. Mereka berencana terus mengembangkan inovasi baru dan memperluas dampak positifnya ke komunitas lainnya.
Selain itu, penerapan teknologi sederhana dan berbasis ekonomi digital ini juga membuka peluang baru bagi kelompok tani Mattongang-Tongang dalam mengakses pasar yang lebih luas. Dengan aplikasi berbasis ekonomi digital, mereka dapat memantau permintaan pasar, mengatur pengiriman dengan lebih efisien, dan meningkatkan kualitas produk mereka.
PKM Teknologi Sederhana Ramah Lingkungan ini adalah contoh nyata bagaimana inovasi dapat mengubah kehidupan masyarakat. Dengan kombinasi antara tekad petani, pengetahuan dari tim penelitian, dan dorongan dari pemerintah setempat, proyek ini telah membawa dampak signifikan pada ekonomi dan lingkungan. (nas)