Karena itu, dia mengusulkan dalam disertasinya agar membentuk ‘Fans Relation Officer’ untuk semua tim Liga 1, 2 dan 3. Tujuannya sebagai penghubung menajemen dengan suporter.
Usulan ini semakin diperkuat setelah dirinya sadar suporter membutuhkan penghubung dengan manajemen karena ingin selalu berdiskusi satu sama lain. Hal ini pun dianggap mampu meminimalisir konflik dan kekerasan suporter.
Kendati di Indonesia sendiri, untuk berhubungan dengan tim harus melalui media officer. Padahal tupoksi itu sangat berbeda.
“Makanya temuan atau usulan dari penelitian saya memang dibutuhkan (Fans Relation Officer) dengan menggunakan pendekatan secara persuasif yang berupa pendekatan kultural. Juga mengimplementasikan strategy of peaceful relation sebagai strategi resolusi,” sambung Acang.
Begitu bagi klub kebanggaan masyarakat Sulsel, PSM Makassar. Terlebih usulan dari hasil penelitiannya memang khusus bagi seluruh tim dan suporter di Indonesia.
“Sebenernya ini bukan lebih fokus untuk PSM. Tetapi, usulan saya ini saya usulkan untuk seluruh tim di Indonesia. Apalagi Fans Relation Officer sangat penting. Makanya, siapa saja (tim) yang ingin menerapkan usulan saya, pasti saya akan bantu atau saya bisa menjadi analisa dalam mengimplementasikannya,” pungkas Acang. (muh)