Menurut Khaeroni, pembimbing haji tidak cukup hanya dengan pengalaman melaksanakan ibadah haji saja, tetapi juga harus diperkaya dengan metodologi yang sifatnya lebih teoritis dan bisa diaplikasikan.
“Makanya Kemenag menggandeng perguruan tinggi yang secara profesional berkaitan dengan penyelenggaraan ibadah haji seperti UIN, yang memiliki kajian-kajian keagamaan,” ucapnya.(maj)