FAJAR, PANGKEP — Semen Tonasa melakukan penghematan penggunaan energi hingga Rp240 miliar dengan pemanfaatan energi terbarukan.
General Manager Produksi Klinker PT Semen Tonasa Iswahyudi, menjelaskan bahwa Semen Tonasa memiliki komitmen dalam mitigasi krisis iklim. Pihaknya mengaku fokus dalam upaya tersebut, utamanya dalam penggunaan energi. Sehingga pihaknya fokus melakukan penggunaan energi berupa bahan bakar dari pengelolaan limbah dan sampah.
Dijelaskan bahwa, sejak empat tahun terakhir, Semen Tonasa menerapkan sistem manajemen energi dan industri 4.0. “Ini telah memberikan benefit yang cukup signifikan. Diantaranya adalah kami mampu menghemat biaya energi senilai Rp 240 miliar, menghemat penggunaan energi sebesar 4.370 TJ, serta mereduksi CO2 sebesar 435 kT,” ungkapnya.
Secara keseluruhan, tuturnya, pemanfaatan energi ini telah dilakukan efisiensi yang ekuivalen dengan penghematan batu bara mencapai Rp149 triliun. “Atau setara menanam 15 juta pohon,” sambungnya.
Iswahyudi mengungkapkan, secara garis besar ada lima hal yang telah dilakukan Semen Tonasa dalam upayanya untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan.
Antara lain, telah dilakukannya peningkatan penggunaan Alternative Fuel & Raw Material (AFR), penurunan Clinker Factor, optimalisasi Specific Thermal Energy Consumption (STEC), penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), serta implementasi Sistem Manajemen Energi dan Industri 4.0.
“Peningkatan penggunaan energi terbarukan merupakan jawaban atas isu lingkungan dan isu terkait efisiensi biaya. Kedua hal ini selain dapat menjadi added value bagi perusahaan, juga merupakan salah satu kunci agar kami dapat terus bersaing di pasar yang semakin kompetitif ini,” urainya, Minggu, 13 Agustus. (fit)