FAJAR, MAKASSAR-Berita duka datang dari Penggagas Pustaka Bergerak, Nirwan Ahmad Arsuka. Dirinya dikabarkan meninggal dunia di RS Cipto Mangungkusumo (RSCM) Jakarta, pada Senin, 07 Agustus.
Meninggalnya tokoh literasi ini telah tersebar dengan tagar ‘Duka Dunia Literasi’ oleh sejumlah tokoh literasi, penggagas literasi, komunitas, penulis, budayawan, dan lainnya ramai-ramai mengucapkan bela sungkawa dilini media sosialnya.
“Pantas saja angin ibu kota pagi ini terasa pengap. Kabar duka itu darmtabg dari ibu kota membawa duka dunia literasi. Penggagas Pustaka Bergerak Indonesia, Nirwan Ahmad Narsuka, telah berpulang dengan tenang dan damai ke nirwana,” tulis akun resmi Pustaka Bergerak.
Secepat kilat, kolom komentar penuh oleh ucapan bela sungkawa atas meninggalnya tokoh literasi, yang selama hidupmya aktif menggerakkan dunia literasi hingga pelosok-pelosok negeri.
Berita duka ini kemudian tersebar dan sampai kepada para penggerak dunia literasi dari berbagai kota di Indonesia. Sebutlah salah satu penulis Indonesia Dee Lestari. “Selamat jalan kawan, kisahmu akan terus hidup di halaman-halaman hati kami. Turut berduka atas meninggalnya Nirwan Narsuka, Rest in peace, Mas,” tulis Dee Lestari.
Tidak hanya Dee Lestari, ada pula Goenawan Mohamad, Eka Kurniawan, Joko Pinurbo dan masih banyak lagi. Tdika hanya dari penulis-penulis, juga dari berbagai tokoh musik, seniman, wartawan, ramai-ramak berbela sungkawa.
Berita ini mengejutkan para penggerak literasi di Indonesia, pasalnya Nirwan Narsuka merupakan sahabat yang tidak henti-hentinya menggalakkan, menghidupkan, menggemborkan, menggerakkan roda literasi dari kota ke kota, pelosok ke pelosok yang tidak terjangkau di Indonesia melalui Pustaka Bergerak. Pustaka Bergerak adalah kegiatan penyebarluasan literasi sampai ke pelosok-pelosok daerah dengan akses transportasi terbatas.