“Makanya produk kita harus bisa bersaing dari harga, packaging dan logistik. Agar harga terjaga dan memiliki peminat sehingga banyak buyers yang meminati produk kita. Sehingga aktivitas ekspor komoditas Sulsel bisa tersus bergeliat,” sambungnya.
Ketua IKA Pascasarjana STIEM Bongaya itu mengatakan, jika melihat dari data saat ini komoditas ekspor andalan Sulsel itu didominasi oleh rumput laut, nikel, kakao, udang, ikan olahan, tepung terigu, kopi, karet, dan damar.
“Jadi itu sementara barang yang keluar dari Sulsel pada Juni. Komoditas andalan itulah yang harus terus kita jaga kualitasnya dari segala hal agar terus diminati buyers kita,” pungkasnya. (sae)