FAJAR, MAKASSAR-Di era digital seperti sekarang ini, karya sastra, khususnya sastra lisan perlu ditumbuh kembangkan. Atas dasar itulah Sanggar Dipanegara (Sangdipa), Universitas Dipa Makassar, menggelar Kampung Sastra selama dua hari yaitu Sabtu-Minggu, 15-16 Juli.
Ketua Umum Sangdipa, Ananda Amalia Yunus, mengungkapkan, Kampung Sastra dilaksanakan karena melihat kurangnya minat masyarakat terhadap sastra di era digital saat ini. Pemantik untuk masyarakat umum dalam melestarikan budaya literasi. “Semoga dengan kegiatan ini, para tamu yang hadir dapat mengetahui seperti apa sastra lisan itu sendiri,” ujarnya.
Adapun rangkaian kegiatan Kampung Sastra pada hari pertama penampilan Ruang Baca dan Natinson, Pembacaan Puisi Komunitas Literasi FLP Makassar, show komunitas literasi Rumah Baca Makassar, Talkshow Literasi, Show Komunitas Literasi FLP Gowa, Pembacaan Puisi Komunitas Literasi Pecandu Aksara. Lalu pada hari kedua dilanjutkan dengan live mural, penampilan tari, pembacaan puisi Aan Mansyur, ShowArt Sastra, Launching Buku, ShowArt musik dan teater Sangdipa.
Selama dua hari itu, sangat padat oleh berbagai event sebagai upaya menumbuhkan sastra lisan maupun sastra pada umumnya. Baik bagi sesama anggota Sangdipa, civita akademika Dipa, maupun berbagai komunitas literasi yang turut meramaikan kegiatan tersebut.
“Manfaat kegiatan ini agar teman-teman literasi maupun literatur dapat dilirik media dan memiliki panggung untuk merealisasikan sebuah bentuk karya sastra,” ujar Ketua Panitia Kampung Sastra, Andika.
Kampung Sastra ubu kata dia, mengusung tema “merekap untuk tumbuh”. “Makna dari tema tersebut mengumpulkan beberapa kelompok untuk mementaskan sebuah karya sastra untuk diarsipkan dan membangun kembali spirit literasi yang redup di beberapa tahun belakang,” jelas Dika. (mia/ham)