Perjalanan melelahkan dari Makassar ke Seoul Korea Selatan menjadi hilang setelah mendarat dan menikmati jalan yang lebar dan pemandangan sawah, kebun yang menghijau. Perjalanan Tim Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Unhas dari Makassar ke Bali hanya 1 jam 30 menit, tetapi menunggu pesawat Bali ke Seoul harus transit selama 6 jam, lalu terbang lagi dari Bali ke Seoul selama 6 jam.
Tim PSM mendarat dan meneruskan perjalanan ke Gangneung via bus selama 4 jam. Tetapi setiba di Mess Mahasiswa, tim PSM hanya simpan koper, lalu kumpul dan latihan. PSM betul-betul menikmati perjalanan dan membuktikan bahwa PSM merupakan Paduan Suara yang tangguh dalam segala hal. Persiapan yang dilakukan sebelum ke Korea adalah latihan setiap hari dan mencari dana. Dana untuk akomodasi memang sangat banyak karena peserta sebanyak 26 orang.
Dalam ajang yang bergengsi ini, PSM Unhas berhasil meraih 92 poin untuk tim Folklore A capella dan 95.50 poin untuk Scenic Folklore yang berhasil mengalahkan berbagai tim mancanegara di antaranya Amerika dan Australia. PSM Unhas membawakan Alu To Ma’lambuk dan Langkan Maega pada kategori Scenic Folklore, sedangkan pada kategori Folklore A cappella, PSM Unhas menampilkan lagu Ma’rencong-rencong, Si Patokaan, dan Toki Tifa.
Konduktor PSM, Anshari Sanusi menyebutkan alasan memilih lagu-lagu tersebut untuk ditampilkan, lagu yang Folklore Acapella dipilih sebab tingkat kesulitannya yang tinggi. “Kalau Scenic Folklore kami pilih karena ingin memperkenalkan kesenian Sulawesi Selatan di mata dunia.”
Pertandingan yang diikuti oleh semua penonton akhirnya membuahkan hasil, lagu Indonesia Raya dikumandangkan sambil bendera merah putih dikerek ke puncak. PSM Unhas bisa meraih juara 1 category Scenic Folklore di World Choir Games (WCG) Korea 2023 dengan nilai 95,50, sebuah penantian panjang sejak WCG Xiamen China 2006.
WCG ini merupakan ajang lomba paduan suara terbesar di dunia yang diikuti ratusan paduan suara dan puluhan ribu penyanyi dari puluhan negara dari semua benua. WCG 2023 dapat ditaklukkan oleh PSM dan seharusnya pemerintah memberikan juga bonus hadiah kepada tim PSM karena telah mengharumkan nama Indonesia, sama dengan kompetisi cabang olahraga yang biasa dipertontonkan mendapatkan bonus Rp1 M bagi yang mendapat medali emas. (*)