FAJAR, MAKKAH- Ribuan jemaah Lanjut Usia (Lansia) menjalani ibadah haji tahun ini. Kebijakan itu sedari awal diambil mengingat lansia semakin meningkat pasca pandemi yang membuat keberangkatan haji ditunda hingga dua tahun, kemudian terkahir pada 2022 adanya pembatasan usia.
Membuat antrian jemaah semakin panjang dan lansia pun semakin mundur untuk diberangkatkan. Saat ini, tercatat sebanyak 66.943 jemaah lansia dari total jemaah haji yang diberangkatkan tahun ini sebanyak 228 ribu jemaah haji.
Lansia sekitar 30 persen dari keseluruhan jemaah haji di Tanah Suci. Angka itu juga berbanding dengan tingginya angka kematian yang didominasi oleh para jemaah lansia. Ini merupakan angka lansia terbesar dalam 10 tahun terakhir penyelenggaraan ibadah haji.
Pada tahun 2014, jumlah jemaah haji lansia pada angka 22.022. Jumlah ini terus meningkat menjadi 23.928 jemaah pada tahun 2015, 25.471 jemaah pada 2016, dan 33.732 jemaah pada 2017. Sempat turun menjadi 32.499 pada 2018, lalu naik lagi pada angka 39.659 jemaah pada tahun 2019. Melihat data ini, lonjakan lansia hampir mencapai 100 persen pada 2023 tahun ini.
Irjen Kemenag RI, Faisal Ali Hasyim dihadapan awak media, menyampaikan bahwa, pihaknya memang ingin membuat pelaksanaan haji 2024 mendatang lebih ramah lagi untuk lansia dari tahun ini.
“Kedepannya akan lebih ramah lagi. Sekarang kita sudah pengalaman lansia tanpa pendamping. Olehnya itu kedepan, saya akan usulkan untuk pendampingan terhadap lansia. Pengalaman ramah lansia tanpa pendampig . Kedepan kita akan usulkan apabila memungkinkan,” jelasnya.