FAJAR, MAKASSAR– Sekolah Tunggu Ilmu Farmasi (STIFA) Makassar menjadi tuan rumah pengembangan kurikulum Prodi D3 Farmasi. Itu dilakukan bersama dengan 11 perguruan tinggi dengan Prodi D3 Farmasi lainnya di wilayah Regional V.
STIFA sendiri merupakan perguruan tinggi D3 Farmasi yang dinaungi oleh Yayasan Al Marisah Madani.
Ketua STIFA Makassar, Nursamsiar mengatakan, pemutakhiran kurikulum ini diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan diploma Farmasi. Mengingat, kebutuhan industri kefarmasian pasti menuntut kualitas sumber daya baru yang kompeten.
“Kegiatan ini tidak hanya berpusat pengembangan kurikulum, tapi ada hal yang harus kita lakukan bersama yaitu peninjauan mengenai pelaksanaan OSCE. Salah satu ujian yang memang dilakukan di tahap akhir dari studi mahasiswa D3,” ulasnya.
Kegiatan ini tidak hanya melibatkan institusi pendidikan Prodi D3 di wilayah Regional V, melainkan juga stakeholder kefarmasian lainnya. Seperti dinas kesehatan, pelaku industri kefarmasian, BBPOM, puskesmas dan rumah sakit.
Dalam proses FGD dan workshop yang dihelat selamat dua hari, Kamis-Jumat, 15-16 Juni di Kampus STIFA Makassar, poin utama yang perlu dibekali kepada para calon lulusan D3 Farmasi ialah pendalaman IT dan pembekalan etika. Sebab, merekalah nantinya dalam praktek dunia kerja akan menjadi garda terdepan menyambut para penerima layanan yang berasal dari beragam latar belakang sosial.
“Kita ingin bahwa alumni D3 kita itu terampil, itu yang membedakannya dengan alumni S1. Kita bebankan di skill, ini yang kami inginkan bagaimana supaya alumni D3 Farmasi di wilayah Regional V kualitasnya bagus, keterserapannya di industri juga baik,” tambahnya.
