Berdasarkan data yang dilansir Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Balikpapan, hingga Mei 2023 sudah ada 15 pelabuhan yang dikembangkan untuk menunjang pembangunan IKN dengan memanfaatkan garis pantai.
Asmen Hukum, Humas, dan Protokol Pelindo Regional 4 Balikpapan, Andi Muhammad Rizal menuturkan, bahwa diperkirakan jumlah pelabuhan tersebut akan bertambah seiring dengan semakin tingginya aktivitas pembangunan IKN.
“Apalagi, saat ini ada tiga perusahaan dalam proses mengajukan izin pemanfaatan garis pantai untuk operasional pelabuhan. Semuanya berlokasi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU),” tuturnya.
Seluruh pelabuhan penunjang tersebut sudah beroperasi. Hanya saja, jenis kapal yang sandar terbatas menyesuaikan kedalaman laut. Itu karena rata-rata kedalaman laut di kawasan tersebut empat meter. Otomatis hanya kapal jenis tongkang dan Landing Craft-Tank (LCT) yang memungkinkan untuk sandar.
“Sementara jenis angkutan meliputi material konstruksi pembangunan IKN dan logistik untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi,” terang Rizal.
Meski jenis kapal terbatas namun volume kedatangannya bertambah setiap bulannya. Tercatat, pada 2022 total ada 53 kunjungan kapal menuju dermaga di IKN. Saat ini, hingga April 2023 sudah 134 kunjungan kapal. (ams)