English English Indonesian Indonesian
oleh

Tujuh Petahana Pilih Tak Bertarung Lagi di Pileg Makassar

FAJAR, MAKASSAR-Tujuh petahana tak lagi maju di Pemilihan Legislatif (Pileg) DPRD Makassar 2024. Ada yang pilih naik kelas ke provinsi hingga ke senayan. Adapula yang bimbang, dan diganti anaknya.

Ketujuh legislator yang tidak akan maju lagi di DPRD Makassar yaitu, Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo (Nasdem), Mario David (Nasdem), Hamzah Hamid (PAN), Azis Namu (PPP), Abdul Wahid (PPP), Yeni Rahman (PKS), dan Fatma Wahyuddin (Demokrat).

Partai Nasdem dan PPP masing-masing kehilangan dua petahana, dengan Rudianto Lallo dan Mario David memutuskan untuk maju dalam Pileg DPR RI di daerah pemilihan (dapil) 1.

Dalam PPP, Azis Namu memilih maju dalam Pileg DPRD provinsi. Sementara itu, Abdul Wahid yang telah menjabat selama dua periode memutuskan untuk tidak maju lagi dalam Pileg. “Saudara Wahid akan digantikan oleh anaknya, Ilham Nur Wahid,” ungkap Rahmat Taqwa Quraisy (RTQ), Sekretaris DPC PPP Makassar.

Menurut RTQ, Ilham Nur Wahid merupakan seorang bacaleg milenial yang diyakini dapat lolos dan menggantikan ayahnya. “Saya yakin karena ayahnya tentu sudah memiliki basis atau konstituen,” katanya.

Ilham menyatakan bahwa ia mendapat amanah dari ayahnya untuk menduduki kursi DPRD Kota Makassar. “Saya diberi amanah untuk menggantikan beliau karena usia beliau yang sudah tua,” ujar pria berusia 24 tahun tersebut.

Di dapil 3 yang meliputi Tamalanrea dan Biringkanaya, Ilham menargetkan meraih minimal 4 ribu suara. “Itu adalah target minimum,” harapnya.

Sementara itu, Yeni Rahman memilih maju dalam Pileg DPRD Makassar di Dapil Makassar A. “Saya merasa dua periode di Kota Makassar sudah cukup. Semoga pengalaman tersebut menjadi modal yang cukup bagi saya dalam bertarung di DPRD Sulsel,” ujarnya.

Sekretaris DPC Demokrat Makassar, Fatma Wahyuddin, juga menyatakan bahwa ia merasa sudah saatnya untuk naik ke tingkat provinsi. “Saya ingin berbuat lebih banyak lagi untuk masyarakat,” ungkap Fatma.

Namun, Nasir Rurung, anggota DPRD Komisi A dari Partai Berkarya, masih menjadi tanda tanya. Pasalnya, partainya tidak lolos sebagai peserta pemilu. Jika ingin maju kembali, Nasir Rurung tentu harus pindah partai. Namun, saat ini ia masih enggan mengungkapkan partai baru yang akan ia tuju. “Masih menunggu arahan dari partai. Setelah proses tersebut dilakukan, baru saya akan mengumumkannya,” ujar Nasir Rurung. (mum/*)

News Feed