FAJAR.MEKKAH— Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mendirikan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah.
Koordinator Pelayanan Medik Dokter, Meilya Silva Lila menjelaskan bahwa, klinik kesehatan dihadirkan dalam rangka pelayanan terhadap jemaah haji Indonesia di Madinah.
Klinik yang berada di Kawasan Al Arid ini hanya berjarak lima kilometer dari Masjid Nabawi akan melayani jemaah haji Indonesia. Terlebih lagi, jarak klinik ini sangat dekat dengan Masjid Nabawi untuk memudahkan jemaah haji apalagi lansia. Sebab tahun ini, pemerintah mengusung tema Haji Ramah Lansia.
“Ini telah siap melayani jemaah haji Indonesia yang membutuhkan pertolongan. Kesiapan dan kelengkapan peralatan medis menjadi faktor utama pelayanan kepada para jemaah. Karena temanya ramah lansia, kita sudah persiapkan secara khusus pelayanan ramah lansia,” paparnya.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa, klinik kesehatan lima lantai ini memiliki beberapa ruang perawatan. Di antaranya ruang IGD, HCU, dan ICU. Selain itu ruang rawat inap laki-laki dan perempuan, laboratorium, depo logistik obat-obatan.
Termasuk poli gigi, 11 unit ambulans. Tidak hanya itu, klinik kesehatan ini juga mampu merawat pasien hingga mencapai 100 orang. “
Selain dilengkapi dengan fasilitas lengkap dan modern, klinik ini juga memiliki pelayanan spesialis meliputi anastesi, bedah, pengobatan emergency, jantung dan pembuluh darah, penyakit dalam, paru, saraf, orthopedi, dan kedokteran jiwa serta sarana pendukung seperti USG, EKG, dan Echocardiografi.
Bukan cuma itu, klinik ini juga memiliki 10 dokter spesialis, 4 dokter umum, 37 perawat yang siap memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia.
Sementara itu, Kepala Pusat Kesehatan Haji, Liliek Marhaendro Susilo, mengatakan bahwa, lengkapnya fasilitas di klinik ini untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan terhadap jemaah haji Indonesia.
“Walaupun KKHI Madinah skalanya lebih kecil daripada KKHI Mekkah, namun tetap memiliki pelayanan seperti rumah sakit dengan pelayanan spesialis,” pungkasnya.
Peningkatan layanan kesehatan dengan fasilitas penunjang dilakukan agar dapat menekan angka kematian jemaah haji di Arab Saudi, khususnya saat berada di Madinah.
“Seluruh pelayanan kesehatan ini adalah salah satu upaya untuk menekan angka kematian jemaah haji Indonesia di Arab Saudi dan memastikan kelancaran pelaksanaan ibadah haji bagi jemaah asal Indonesia.
Harapannya adalah jemaah haji yang memiliki kendala kesehatan tetap dapat memenuhi seluruh rukun haji dan beribadah sesuai dengan tuntunannya,” tambahnya, Selasa, 23 Mei.(*)
LAPORAN: SAKINAH FITRIANTI BAHARUDDIN