FAJAR, BONE -Berkat intervensi yang dilakukan oleh Dinas Tanamangan Panganan Hortikultura dan Perkebunan (DPTHP) Kabupaten Bone. Jumlah desa rawan atau rentang pangan terus mengalami penurunan yang signifikan dalam rentang waktu 2021-2022 terakhir ini.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Bone, Andi Asman Sulaeman menuturkan segala yang menjadi pencapaian ini berkat kerja sama yang terus terjalin dipihaknya.
“Jadi keberhasilan penurunan dari jumlah desa rawan atau rentang pangan ini tidak lepas dari kinerja kerja sama kita semua,” terangnya.
Andi Asman memaparkan berdasarkan data dari Food Securty And Fullnerability Atlas (FSVA) dari tahun 2021-2022 jumlah desa rentang pangan di Kabupaten Bone berkurang .
Pada tahun 2021 jumlah desa rawan pangan yang dikategorikan dalam tiga kategori itu yaitu tinggi, sedang, dan rendah dan untuk kategori tinggi ditahun 2021 masih terdapat 5 desa dan ditahun 2022 ini tidak ada. Untuk kategori sedang jumlah desa rentangan pangan di 2021 sebanyak 15 desa dan 2022 ini tersisa satu desa dan untuk kategori rendah di 2021 berjumlah 34 desa dan 2022 ini tersisa 8 desa.
“Alhamdulillah berkat kerja sama kita semua, jumlah desa rentang pangan di Kabupaten Bone dalam dua tahun terakhir ini bisa berkurang dan ini sangat menggembirakan bagi kami di dinas pertanian Bone,” katanya
Kemudian sebagai upaya penurunan daerah rawan pangan, pihaknya ada program desa mandiri pangan yang menjadi strategi untuk memantapkan ketahanan pangan di Kabupaten Bone serta menjaga potensi adanya desa dari krisis pangan kedepan. Selain itu, ia juga ada program penanganan daerah rawan pangan.
“Desa mandiri pangan memiliki tujuan untuk pemberdayaan masyarakat pedesaan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki secara optimal hingga dapat mencapai kemandirian pangan,” terangnya. (sae)