FAJAR, JEPANG-Sebagai universitas dengan salah satu misinya menciptakan lulusan yang nantinya akan menciptakan lapangan pekerjaaan, Unhas berkomitmen untuk membangun sebuah Kawasan Science and Technopark (STP). Itu sebagai tempat inkubasi bisnis yang berbasis inovasi dan riset utamanya start up baik dari staf dosen maupun mahasiswa.
Selain itu, status Unhas sebagai PTNBH dituntut agar bisa secara finansial bisa lebih mandiri melalui unit-unit usaha yang ada, utamanya holding company. Pembangunan STP akan menjadi satu jawaban dalam mencapai upaya tersebut diatas.
Dalam upaya mewujudkan pembangunan STP, Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa diundang secara khusus mengunjungi STP terbesar dan terkemuka di Jepang oleh mitra industri yaitu Oriental Consultant Global (OCG), perusahaan multinasional yang berkedudukan di Jepang (11/05/2023).
Lokasi STP tersebut terletak di Prefektur Yamagata, sebelah timur laut Tokyo yang ditempuh selama satu jam penerbangan dari bandara Haneda Tokyo. STP Tsuruoka merupakan Kawasan di daerah yang sangat luas yang dikelola oleh salah satu universitas terbesar dan tertua di Jepang yaitu Keio University. Rombongan Rektor Unhas diterima oleh manajemen STP, yaitu Direktur Prof. Tomita.
Selama kunjungan, rombongan Unhas mengunjungi beberapa Gedung yang ditempati oleh start up company diantaranya Spiber. Sebuah start-up yang sudah mendunia dan merupakan salah satu unicorn Unicorn merupakan tingkatan startup paling rendah. Sebuah perusahaan rintisan atau startup bisa masuk kategori unicorn ketika mereka memiliki nilai valuasi US$ 1 miliar atau Rp 14,1 triliunan.