FAJAR, MAKASSAR– Kawasan Olah Raga (KOR) Sudiang mendapatkan atensi khusus DPRD Sulsel. Pasalnya Sulsel tidak memiliki satu pun kawasan olah raga yang refresentatif.
Awalnya Sulsel merancang tiga KOR yakni gedung olah raga (GOR) Sudiang, Stadion Barombong, dan Stadion Mattoanging. Namun pada pelaksaannya hanya KOR Sudiang yang berhasil terbangun. Sedangkan Stadion Barombong dan Mattoanging mandek.
Meski terbangun namun kondisi KOR Sudiang kini sangat memprihatikan. Seakaan tidak terurus, fasilitas olah raga seperi joggong track rusak dan setiap akhir pekan menjadi pasar dadakan, sehingga tidak bisa digunakan untuk olahraga.
Anggota Komisi E DPRD Sulsel, Selle KS Dalle mengatakan pihak DPRD Sulsel sejak beberapa tahun terakhir ini telah mendorong pembangunan KOR Sudiang. Termasuk Stadion Barombong dan Mattoanging.
Mereka diberikan kesempatan untuk memilih satu di antara tiga yang ada untuk dijadikan sebagai bukti komitmen pemprov untuk menghadirkan fasilitas infrasktruktur olah raga yang berstandar internasional. Ikon baru.
“Bahkan sudah dua kali kita selalu bunyikan dalam rekomendasi terkait LKPJ gubernur. Juga sekaligus sebagai langkah konkret pemprov dalam menuntaskan sejumlah bangunan yang terbengkalai,” kata Selle, Selasa, 9 Mei.
Politikus Demokrat ini menjelaskan harus dipahami dana yang dipakai membangun semua bangunan yang mandek adalah uang rakyat. Sehingga penting dituntaskan supaya bisa bermanfaat bagi rakyat dan daerah sebagaimana tujuan awal pembangunannya.
“Kita akan kembali suarakan dalam rekomendasi DPRD terkait LKPJ gubernur Sulsel yang akan diparipurnakan Rabu ,10 Mei,” ujarnya.
Selle menuturkan dimasukkan pengbangunan fasilitas infrastruktur olah raga dalam LPKJ gubernur Sulsel agar menjadi dasar bagi Plt Gub atau Gub definitif periode yang akan datang dalam menyusun APBD.
Masa jabatan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman hanya hingga 5 September. Dia berharap Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman juga menjadikan sebagai salah satu point dalam memory akhir masa jabatan kepada plt gubernur yang akan datang.
“Jika masuk dalam memori akhir masa jabatan gubernur berarti pengendali pemerintahan berikutnya “wajib” menjadikan sebagai fokus perhatian dan prioritas,” jelasnya. (edo/*)
