Wajar saja dia mengurangi aktivitas ekstrakampus. Menulis adalah ruang meditasinya.
Perempuan itu bernama Zia Ul Haq sapaan Zia. Mahasiswi Universitas Negeri Makassar (UNM) asal Batu Licin, Kalimantan Selatan. Tentu ada alasan tersendiri memilih kuliah di Kota Anging Mammiri, julukan untuk Kota Makassar.
Sembari duduk bercerita dengan temannya, berkisah nyata berujung mendongeng membawa gelak tawa. Tawa yang lama terpendam terdengar higga ke tetangga kamar lainnya, seperti gemuruh yang membangunkan orang di sekitarnya.
Zia seorang mahasiswi yang terlahir memiliki tekad sangat kuat. Ia kukuh berdiri di atas prinsipnya. Di UNM, ia tidak ikut dalam organisasi, baik internal maupun eksternal kampus. Tidak tertarik sama sekali, karena waktu yang ingin dia habiskan hanyalah pengembaraan imajinasinya.
Sang pelajar rantau ini gemar membaca, menulis, mendengarkan musik, dan menonton film. Hobinya itu pula yang membantunya menemukan inspirasi. Kini, Zia Memiliki dua buku novel, karya sendiri. Nama populernya adalah Zia Zain.
Karya pertama yang ia lahirkan terbit pada 2020 yang berjudul “The Broken Lady”. Novel itu mengisahkan sosok perempuan yang hancur perasaannya hingga dibuat patah kepercayaan terhadap pria yang ia sayang. Pengorbanan yang dilakukannya terhenti di simpang perselingkuhan.
Novelnya itu 300 halaman. Zia menceritakan keadaan masa lalu yang merekam maraknya konflik keluarga hingga berimbas pada kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Karya kedua yang ia lahirkan kembali terbit pada 2023 dengan judul “Bahasa Semesta”. Novel itu mengisahkan sepasang kekasih yang saling mencintai, namun terhalang perbedaan agama. Novel ini terdiri aras 91 halaman.
