English English Indonesian Indonesian
oleh

Keterwakilan Tokoh Kawasan Timur

          Maka dalam Pemilihan Presiden 2024 patut selalu disuarakan digemakan dalam perhetalan politik nasional. Duduknya para tokoh sebagai negara kesatuan sudah menjadi ramuan politik dalam bingkai kebangsaan, keterwakilan, dan pemerataan politik. Maka ada benar apa yang disampaikan beberapa tokoh, seperti Amien Rais yang digemakan bahwa beliau menyarankan bahwa yang akan mendudukan kursi Wakil Presiden sebaiknya tokoh dari timur.

          Formula jitu perlu terus didukung sehingga politik kekuasaan itu merupakan jalan terbaik bahwa tokoh dari timur sudah sangat mumpuni untuk dijadikan sebagai resep keterwakilan dalam bingkai NKRI dan kepemiminan Bhineka Tunggal Ika.

          Keterwakilan figur asal Indonesia timur dan Kalimantan suatu keniscayaan politik yang perlu menjadi rujukan para partai pengusung Presiden/Wakil Presiden. Tidak terkecuali para the ruling class baik itu yang menguasai  sumber daya kekuasaan dan pemilih partai membuka mata bahwa politik kebangsaan menjadi frame politik untuk membingkai keterwakilan para putra-putri terbaik yang berada dalam bingkai kesatuan Republik Indonesia. Spektrum kue politik perlu mempertimbangkan keadilan dan pemerataan politik sehingga semua terwakili dalam pembangunan politik. Sama framing yang kita bangun pada saat Kongres Sumpah Pemuda ke-2 pada tahun 1928.

          Tokoh politik yang berasal dari bingkai Iramasuka-IBT tentu akan muncul Cawapres seperti: Amran Sulaiman, Syahrul Yasin Limpo, Rachmat Gobel menjadi opsi yang dapat digandeng pada Pilpres 2024. Begitu juga tokoh-tokoh dari Kalimantan, Ambon, dan Papua tentu mempunyai tokoh mumpuni yang menjadi figur alternatif, sehingga kue politik dapat dinikmati secara bersama bagi semua anak bangsa yang telah mempunyai kemampuan leadership dan mempunyai komitmen yang tinggi untuk membangun bangsanya. Semoga the ruling class mempunyai kejernihan hati dan pikiran bahwa pesta demokrasi yang dilakukan 5 tahun sekali politik kebangsaan menjadi formula yang adil dan merata sehingga hakikat negara kesatuan terwakili dalam politik dan kekuasaan? Why Not?

News Feed