Namun ada pihak lain yang menyatakan kinerja tidak baik. Sehingga langkah yang terbaik adalah dengan mengaitkan antara kinerja dengan apa yang menjadi agenda dan kebutuhan publik secara umum menjadi sangat penting. “Jika dalam kaitan dengan reformasi di BUMN, maka kinerja yang harus dibuktikan oleh Menteri Erick adalah memastikan BUMN memiliki kinerja yang semakin baik dan semakin akuntabel. Sebab selain sebagai alat negara untuk menggerakan perekonomian nasional, BUMN juga harus memiliki fungsi sosial,” terang Wawan.
Erick yang akan selalu tegak tegak lurus dengan Presiden, menurut Wawan merupakan wujud dari dirinya yang menjunjung tinggi sistem politik presidensial yang saat ini dianut Indonesia. Dalam sistem politik presidensial, Menteri merupakan elemen yang terintegrasi dengan kepemimpinan presiden.Sehingga apa yang dilakukan oleh seorang menteri menurut Wawan merupakan bagian dari tugas, fungsinya dan menjalankan program yang sejalan dengan Presiden Jokowi.
Sehingga ketika seorang menteri itu berhasil membantu persiden mewujudkan programnya, maka legitimasi yang kuat akan otomatis terbangun. “Sehingga dalam konteks tegak lurus dengan Presiden Jokowi, Menteri Erick tengah menjalankan tugasnya sebagai pembantu presiden untuk mewujudkan cita-citanya yang tertuang dalam Nawa Cita.
Apa yang disampaikan oleh Menteri Erick sebenarnya merupakan tugas ideal sebagai seorang Menteri. Sehingga cara yang sangat rasional untuk membangun legitimasi yang kuat dari seorang menteri yang berasal dari profesional dan teknokrat adalah bekerja sebaik mungkin menjalankan tugas yang diberikan Presiden,” kata Wawan.