Ia juga menyesalkan sikap Pemda dan elemen terkait yang acuh terhadap nasib pendidikan di Kabupaten Takalar.
“Ada banyak hal yang sampai saat ini masih sangat memiriskan hati. Misalnya, Asrama mahasiswa yang sampai pada hari ini belum juga di tinggali oleh teman teman mahasiswa Takalar lantaran perhatian Pemda yang tidak serius, belum lagi beasiswa penyelesaian yang hilang entah kemana,” kesalnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjend) PB Hipermata menegaskan kepada Kepala Dinas pendidikan Kabupaten Takalar alokasi anggaran pendidikan dapat sesuai pada kebutuhan yang sebenarnya.
“Peruntukan anggaran harus sesuai dan berdampak langsung untuk pendidikan, agar mampu mendobrak indeks pendidikan, melihat indeks pendidikan yang berada di urutan ke 22 sari 24 Kabupaten di Sulawesi Selatan, terkhusus lagi alokasi-alokasi dana yang outputnya tidak jelas, dan dana DAK yg masih belum tuntas sampai sekarang,” terangnya. (*/)