English English Indonesian Indonesian
oleh

Pelaku Penyerangan Polres Jeneponto Masih Misterius

FAJAR, MAKASSAR – Persitiwa penyerangan Polres Jeneponto masih misterius. Para pelakunya belum terungkap sejauh ini.

Tim gabungan dari Mabes TNI dan Polri masih melakukan investigasi, dan hasilnya belum diketahui. Makanya, belum dapat disimpulkan bahwa pelaku adalah oknum prajurit TNI sebagaimana informasi yang beredar di masayarakat.

Dipimpin langsung Danpuspom Mabes TNI, Laksamana Muda TNI Edwin dan Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Syahar Diantono, tim gabungan itu telah mendatangi langsung TKP di Polres Jeneponto. Mereka melakukan pemeriksaan untuk mengumpulkan data-data yang akan dianalisis.

“Ini tim sudah bekerja, kami sudah dapatkan data-data dan sebagainya. Sehingga belum kami analisa, karena ingin melibatkan dua institusi,” ujar Danpuspom Mabes TNI, Laksamana Muda TNI Edwin, saat berada di Jeneponto, Sabtu, 29 April.

Meski belum ada hasil daripada investagisi yang dilakukan dilakukan sejauh ini, Edwim berharap semua pihak mempercayakan penyelidikan dilakukan tim gabungan. Adapun hasilnya nanti akan disampaikan secara transparan.

“Tapi percayalah, kami akan bekerja dengan baik,” sambungnya.

Jenderal bintang dua TNI AL ini menyampaikan, pembentukan tim gabungan dari markas besar kedua instansi merupakan wujud sinergitas dari TNI-Polri. Dengan keinginan untuk menyelesaikan permasalah yang ada dengan cepat.

“Sebagaimana penyampaian dari bapak Panglima TNI, kalau sinergitas harus ditingkatkan, dan harus menjadi pemahaman bagi seluruh prajurit TNI maupun aparat Polri,” bebernya.

Ia pun memastikan, apabila dalam proses investigasi dan pendalaman yang dilakukan tim gabungan, ada hal-hal yang melibatkan prajurit sebagaimana pemberitaan yang berkembang, maka pasti akan diproses sesuai hukum dan ketentuan yang ada.

“Tentu kita akan melaksanakan hukum sesuai dengan ketentuan,” tegasnya.

“Sebagimana penekanan beliau lagi, bahwa prajurit TNI tidak boleh arogan, tetap tegas namun humanis,” imbuhnya.

Dijelaskannya, bahwa tim gabungan yang mendatangi langsung Polres Jeneponto merupakan suatu panduan harus dilaksanakan dalam proses penyelesaian masalah yang ada. Makanya, ia berharap untuk semua pihak bersabar menantikan hasilnya.

“Tim saat ini sedang bekerja. Kami mohon untuk pahami ini, bahwa berita-berita atau kesimpulan, mohon tidak diambil. Sumber berita ini berasal dari Danpospam Mabes TNI, Puspom AD, dan Divpropam. Ini bisa kita pertanggungjawabkan,” tandasnya.

“Karena kami datang bersama dari Jakarta, sesuai perintah pimpinan. Dan percayalah pada kami, siapa yang berbuat salah, pasti akan kita hukum,” tukas dia.

Pada kesempatan yang sama saat melakukan investigasi di Polres Jeneponto, Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Syahar Diantono menegaskan bahwa soliditas, sinergitas TNI-Polri itu merupakan perintah Presiden. Maka semua pihak harus melaksanakannya dengan baik.

“Tentunya kita harus melaksanakan itu semua, harus mengaplikasikan itu semua, sehingga turun bersama-sama tim gabungan,” tegasnya.

Syahar melaporkan, sejak dua hari terakhir tim gabungan sudah melaksanakan investigasi dengan baik. Bahkan ikut melibatkan Pomdam dan Bidpropam di Sulsel.

“Kita berketemu semua. Dan hari ini terakhir kita di Polres Jeneponto. Kita lihat bersama, TNI-Polri sangat sinergi, sangat solid, termasuk di Polres Jeneponto ini. Kita lihat bersama, sinergitasnya,” bebernya.

Dirinya juga menyampaikan bahwa saat ini situasi mulai kondusif. Suasana masyarakat normal, serta kantor tetap melakukan pelayanan seperti biasa.

Ia pun berpesan, agar seluruh pihak baik prajurit TNI maupun aparat Polri, untuk tidak lata menanggapi informasi yang beredar di masyarakat. Apalagi yang sifatnya negatif dan dapat memecah soliditas TNI-Polri.

“Jangan lata (ikut-ikutan), jangan dibiasakan mengshare informasi yang belum tentu kebenarannya. Kroscek dulu,” pesannya.

Sebagaimana diketahui, Polres Jeneponto diserang pada Kamis, 27 April, dini hari. Selain ada satu anggota polisi tertembak, ruangan Bid Propam dan masjid di lingkungan kantor polisi tersebut pun dirusak.

Panglima Kodam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Totok Imam Santoso sebelumnya menegaskan pelaku penyerangan Polres Jeneponto adalah orang tak dikenal (OTK). Ia membantah kabar yang beredar terkait penyerangan itu dilakukan oknum prajurit TNI.

“Saya sampaikan, jika pelaku penyerangan adalah orang tidak dikenal. Saat ini kita masih mencari pelaku penyerangan terhadap Polres Jeneponto,” katanya saat jumpa pers di Makodam XIV/Hasanuddin.(maj)

News Feed