FAJAR, MAKASSAR – Muhammad Ihsan Rashdan, masih duduk di bangku sekolah SD kelas empat tapi sudah berhasil menghafal 30 juz Al-Qur’an.
Uniknya, anak sulung dari pasangan Yulaida Istiqomah dan Sulastianto Syamsul ini belajar dengan riang tanpa tekanan berlebihan.
“Sehari-hari dia cuma sering mendengar murottal Al-Qur’an lewat gadget, tanpa ditekan khusus untuk menghafal, dia belajar seperti biasa dan juga lebih banyak bermain,” ujar ibunda Ihsan, Yulaida menceritakan proses belajar anaknya, baru-baru ini.
Ihsan salah satu peserta dalam lomba tahfiz Pesona Ramadhan yang digelar di pelataran Mall Ratu Indah. Walaupun belum meraih juara, siswa Kuttab Nurul Wahyain ini menjadi salah satu peserta yang menarik perhatian dengan kemampuannya menghafal 30 juz.
Ihsan merupakan siswa Kuttab Nurul Wahyain, Kelurahan Banta-bantaeng, Kota Makassar ini menerapkan metode talaqqi, di mana khusus Al-Qur’an menggunakan metode TPR for Alquran (Total Physical Respons).
” Metode ini adalah metode yang memaksimalkan semua kemampuan indra santri, melihat, menulis dan memahami,” jelas Kepala Kuttab Nurul Wahyain, Sukandi Iskandar.
Kuttab Nurul Wahyain memiliki 75 tenaga pengajar. Setiap kelas berisi 12 Santri dengan dua guru pendamping. Saat ini ada sekira 459 santri dari 28 kelas.
Sesuai dengan konsep yang diterapkan yakni, iman sebelum quran, adab sebelum ilmu, dan ilmu sebelum amal sehingga kurikulum dibuat lebih menguatkan pendidikan iman dan Al-Qur’an yang dibingkai dengan penanaman adab dan akhlak Islami.