FAJAR, MAKASSAR-PT PLN terus mendorong UMKM naik kelas dengan pengembangan kapasitas di Sulselbar sehingga omsetnya makin meningkat. Komitmen PLN ditunjukan dengan terus melakukan pendampingan dan pembinaan kepada UMKM.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin mencatat sampai saat ini sejumlah 581 UMKM telah menjadi binaan Rumah BUMN Selayar dan Majene.
“Kami bersyukur, bantuan yang kami berikan membawa dampak positif bagi UMKM dan semoga dapat meningkatkan produktifitas UMKM dan taraf ekonomi masyarakat,” kata Andy.
Andy menambahkan bahwa sebanyak 18 UMKM binaan Rumah BUMN Selayar dan Majene telah naik kelas dan sudah memiliki sertifikat halal dari Kementerian Agama. “Peningkatan kapabilitas pelaku ini selaras dengan visi PLN yaitu mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi,” tambahnya.
Andy menuturkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menghasilkan Creating Share Value (CSV) yang berlandaskan Sustainable Developments Goals (SDGs) dalam peningkatan perekonomian yang dikolaborasikan dengan dukungan berbagai pihak untuk bersama menumbuhkan ekonomi masyarakat.
“Upaya yang dilakukan PLN ini merupakan komitmen perseroan terhadap prinsip Environmental, Social and Governance dalam menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan,” tuturnya.
Salah satu kisah sukses datang dari UMKM Binaan Rumah BUMN (RB) di Selayar, Rosmina pemilik salah satu UMKM Kembang Dahlia yang bergerak dibidang kuliner abon ikan khas Kabupaten Selayar.
Rosmina menjelaskan bahwa berkat RB Selayar yang konsisten dalam pendampingan dan pelatihan bagi usaha kulinernya sehingga omsetnya meningkat.
“Selain mendapatkan pendampingan, Rumah BUMN juga membantu dalam hal pemasaran sehingga dapat meningkatkan produksi yang berdampak positif juga bagi pendapatan kami,” ungkap Rosmina.
Ia juga mencatat omsetnya meningkat sampai Rp138 juta di pada 2022 lalu. “Alhamdulillah produksi setiap tahunnya meningkat kami bahkan produk kami sudah terjual sampai pulau Jawa dan Kalimantan, kami berharap produk kami dapat semakin dikenal luas,” ujar Rosmina.
Begitupun dengan, Syarifuddin sebagai salah satu UMKM kuliner oleh-oleh binaan RB Majene juga mendapatkan manfaat yang sama berkat pendamping dari RB Majene.
“Alhamdulillah kami merasakan manfaat positif dari RB BUMN, produk aneka kripik dan bawang goreng kami telah mendapatkan sertifikat halal, Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) sampai dengan sertifikat BPOM,” katanya.
“Bahkan omset kami jauh meningkat dari RpRp5 juta per bulan kini telah mencapai Rp42 juta per bulan,” tambahnya. (ams)