English English Indonesian Indonesian
oleh

Layanan Cukup KTP Hanya Isapan Jempol di Bone, Legislator: Kami akan Panggil Manajemen RSUD Tenriawaru

FAJAR, BONE-Kasus lambat tanganinya balita hingga meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tenriawaru Kabupaten Bone juga menjadi atensi DPRD Bone.

Sekretaris Komisi IV DPRD Bone, Andi Akhiruddin menekankan pelayanan rumah sakit harus memprioritaskan nyawa pasien dari pada mempersulit terkait urusan administrasi.

“SOP RSUD ini harus dipertanyakan, karena kalau ada pasien gawat darurat itu tidak dibenarkan menanyakan lagi rujukan dari pasien harus langsung ditangani,” ujarnya.

Lebih lanjut Legislator Muda PDI Perjuangan Bone itu mengatakan Kabupaten Bone inikan sudah menerapkan sistem Universal Health Coverage (UHC). Dan sistem itu mempermudah masyarakat Bone mendapatkan layanan kesehatan.

“Cukup dengan KTP saja untuk berobat, karena kita sudah UHC, tetapi kenapa mesti lebih mementingkan rujukan agar bisa melayani pasien yang darurat,” ujarnya.

Kata dia dengan penerapan UHC ini harus diselaraskan dengan Sumber Daya Manusia (SDM) dari pelayan kesehatan yang mumpuni dan memahami sistem tersebut.

“Pak Bupati saja sudah tegaskan d ibeberapa kesempatan bahwa masyarakat Bone tidak perlu ribet lagi kalau mau berobat, tetapi adanya kasus ini itu tidak mencerminkan kemudahan,” terangnya.

Maka dari itu sebagai tindaklanjut atas kasus tersebut pihaknya akan meminta keterangan langsung kepada pihak RSUD Tenriawaru terkait persolan tersebut. Agar masalah tersebut ada titik terang dan tidak terulang lagi.

“Apalagi sekaitan dengan sekuriti RS yang sempat mempertanyakan surat rujukan pasien sehingga lambat mendapat penanganan. Apa kewenangan dari sekuriti untuk meminta rujukan, apa di sana kekurangan petugas? Jadi kami rencananya akan panggil manajemen RSUD Tenriawaru,” paparnya.

Diketahui seorang balita berumur 4 bulan 11 hari bernama Alisa Hayan yang merupakan putri dari Firmansyah warga BTN Welalangnge, Kelurahan Bulu Tempe, Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone meninggal dunia.

Kematian balita tersebut diduga disebabkan penanganan yang berbelit-belit oleh pihak RSUD Tenriawaru Bone saat pasien dalam keadaan darurat. (sae/*)

News Feed