Mancini dalam daftar pemain yang ia umumkan pekan lalu memasukkan pemain depan Leeds United berusia 19 tahun Wilfried Gnonto, Vincenzo Grifo dari Freiburg dan Gianluca Scamacca dari West Ham United.
Saat mencoba menjelaskan alasan di balik kekurangan pemain, Mancini menyinggung bagaimana perubahan tradisi bermain bola saat ini.
“Kami dulu bermain selama tiga atau empat jam di jalan dan kemudian pergi berlatih, hari ini hal ini tidak lagi terjadi. Bukan kebetulan bahwa pemain masih ditemukan di negara, seperti Uruguay, Argentina atau Brasil, di mana orang masih banyak bermain di jalanan,” jelasnya.
Tapi Mancini memastikan kesiapan Italia meladeni Inggris. Eks pelatih Inter Milan itu menegaskan, duel Italia dan Inggris layaknya rivalitas lama dengan musuh bebuyutan mereka, Jerman sehingga ada gengsi yang mereka pertaruhkan.
“Ini sudah menjadi permainan klasik, seperti Italia-Jerman di masa lalu. Inggris adalah tim yang kuat dengan kelas dan teknik, kami mengharapkan permainan yang serius,” terang Mancini di Football Italia.
Bek Italia dan Napoli, Giovanni Di Lorenzo yang akan tampil di Stadio deigo Armando Maradona sementara itu mengirimkan pesan optimisme yang lebih besar. Terlepas dari keluhan Mancini, ia mengatakan, skuat Italia saat ini bukan yang terlemah yang pernah bermain melawan The Three Lions.
“Saya kira tidak, pasti grupnya sudah berubah, tapi kami punya pemain berkualitas yang mentalnya kuat. Kami akan menghadapi mereka sebaik mungkin, mengetahui bahwa kami akan bertemu lawan yang kuat,” tegasnya di Football Italia.