FAJAR, JAKARTA-Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia serta Ketua ASEAN Business Advisory Council (BAC) 2023, Arsjad Rasjid, menjadi mentor kewirausahaan dalam program “3M on Wheels” di Filipina, (18/02/2023). Program ini merupakan platform mentoring kewirausahaan gratis yang diberikan oleh pengusaha-pengusaha sukses kepada wirausaha dan UMKM yang ingin naik kelas dan lebih sukses.
3M on Wheels digagas oleh Pusat Kewirausahaan Filipina, Go Negosyo, yang didirikan oleh pengusaha sekaligus Ketua ASEAN BAC untuk Filipina, Jose Maria “Joey” Concepcion. Arsjad hadir bersama Bernardino Vega sebagai Alternate Chair ASEAN BAC 2023 serta Christian Moeller dari Lionheart Farms.
Dalam program tersebut, Arsjad mengatakan bahwa UMKM akan menjadi prioritas dalam KTT negara-negara ASEAN melalui Forum ASEAN BAC 2023. Sektor UMKM merupakan porsi terbesar dalam komposisi pelaku usaha di ASEAN, dengan lebih dari 85% perekonomian negara-negara ASEAN ditopang oleh pelaku UMKM. UMKM juga menyerap di atas 88% tenaga kerja dan berkontribusi terhadap PDB kawasan ASEAN sebesar 44%.
Menurut Arsjad, UMKM merupakan sektor yang pantas mendapat perhatian utama dan memperoleh dampak langsung dari warisan yang bakal diupayakan ASEAN BAC 2023.
KADIN Indonesia, kata Arsjad, membawa program kemitraan inklusif dan Wiki Wirausaha sebagai program warisan yang mendukung UMKM naik kelas. Inisiatif kemitraan inklusif dan Wiki Wirausaha bertujuan mendampingi pelaku UMKM mendapatkan berbagai kemudahan usaha, peningkatan produksi, permodalan, pelatihan, penerapan inovasi teknologi, maupun perluasan pasar.
“Indonesia memiliki banyak kesamaan dengan Filipina dan dapat berbagi bersama dalam banyak aspek, baik ekonomi, budaya, maupun industri dan bisnis. Dengan kesamaan ini, kami sepakat untuk mendorong kolaborasi demi memperluas program kemitraan inklusif bagi UMKM di kawasan ASEAN,” ujar Arsjad dalam keterangannya, Jumat, 24 Februari.
Dalam kawasan ASEAN, Indonesia memiliki jumlah pelaku UMKM terbesar, mencapai 64 juta, sementara Filipina memiliki lebih dari 960 unit usaha, menyerap 63% tenaga kerja, dan berkontribusi hampir 50% PDB negara tersebut. Negara-negara lain di ASEAN, seperti Thailand memiliki 3,1 juta pelaku UMKM, dan Malaysia memiliki 1,2 juta.
Dalam hal kontribusi ekspor, UMKM Indonesia berkontribusi sekitar 14,4%, sementara Singapura mencapai 38%, Thailand 29%, Myanmar 24%, dan Filipina sekitar 25%.
Menurut Arsjad, ASEAN BAC 2023 memiliki program legacy yang mencakup lima isu prioritas, termasuk sektor digitalisasi yang memfokuskan pada fintech dan e-trade, seperti Kode QR ASEAN, Platform Pinjaman P2P ASEAN, dan Wiki Wirausaha. Program lainnya termasuk prioritas keberlanjutan, seperti Net Zero Hub ASEAN dan Carbon Center of Excellence. Di bidang kesehatan, akan ada kampanye ASEAN One Shot Campaign. (mil/*)