English English Indonesian Indonesian
oleh

Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unhas, Prof Nurhayati Angkat Kajian Psikolinguistik pada Penggunaan Bahasa di Media Sosial

FAJAR, MAKASSAR-Universitas Hasanuddin (Unhas) mengukuhkan Prof. Dr. Nurhayati S, M.Hum sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Bahasa Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Pengukuhannya berlangsung di Ruang Senat Lantai 2 Rektorat, Unhas, Selasa, 7 Februari 2023.

Dalam pengukuhannya, Prof Nurhayati mengangkat “Penggunaan Bahasa di Media Sosial: Kajian Psikolinguistik” sebagai pidato pengukuhan. Adapun ringkasan pidato Dosen Sastra Indonesia FIB Unhas ini sebagai berikut:

Sehubungan dengan penggunaan bahasa di media sosial (disingkat medsos) kajian psikolinguistik ini dibahas karena maraknya postingan-postingan di media sosial seperti facebook, tweeter, instagram, youtube, instagram, dan tiktok yang memengaruhi psikologis atau mental pembaca. Postingan-postingan itu lebih banyak yang berupa kekerasan verbal, sindiran, ancaman, dan bully, Akibatnya, banyak yang merasa disudutkan, dihina, dan menderita psikisnya dan ada yang berujung bunuh diri, pembunuhan, dan berakhir di penjara.

Psikolinguistik adalah ilmu bahasa yang mempelajari proses psikologis atau mental manusia dalam berbicara dan perwujudannya dapat dilihat melalui tindakan baik secara verbal dan nonverbal, Jadi, fokus psikolinguistik adalah bahasa, bukan gejala jiwa. Psikolingusitik bermanfaat untuk mengkaji proses psikologis atau proses bahasa yang terjadi di otak pembicara maupun pendengarnya dan penulis maupun pembacanya. Hasil pekerjaan seorang psikolinguis bukan perincian bahasa, melainkan deskripsi bahasa yang berproses dalam diri manusia. Proses bahasa tidak dapat dilihat, tetapi hasil dari proses itu dapat diamati (Pateda, 1988: 18).

Media sosial merupakan sarana komunikasi bagi masyarakat di dunia maya yang efektif karena tidak ada batas ruang dan waktu. Informasi serba cepat diketahui melalui media sosial.

Perhatikan contoh penggunaan bahasa di media sosial: Kajian psikolinguistik. Di facebook misalnya, ada sebuah iklan berbunyi: Panci presto teflon multifungsi. Hemat gas, masak lebih cepat, dan berbahan teflon awet. Promo besar-besaran, bisa COD. Proses bahasa dari pembuat iklan ini menciptakan kalimat-kalimat iklan yang dapat memengaruhi pembeli untuk membeli panci teflon yang diiklankan.

Secara psikologis di otak pendengar terproses manfaat dari panci multifungsi itu dan cara mendapatkannya mudah tinggal pesan dan tunggu diantarkan ke rumah. Pilihan-pilhan linguistik telah dipikirkan secara matang oleh pembicara untuk mencapai tujuannya. Pembeli atau pendengar mendengar atau membaca iklan ini dalam pikirannya terproses akan kemudahan penggunaan dan mendapatkan panci tersebut sehingga tergerak untuk membeli. Jadi, bahasa dapat memengaruhi pikiran pembeli.

Secara psikologis di otak pendengar terproses manfaat dari panci multifungsi itu dan cara mendapatkannya mudah tinggal pesan dan tunggu diantarkan ke rumah. Pilihan-pilhan linguistik telah dipikirkan secara matang oleh pembicara untuk mencapai tujuannya. Pembeli atau pendengar mendengar atau membaca iklan ini dalam pikirannya terproses akan kemudahan penggunaan dan mendapatkan panci tersebut sehingga tergerak untuk membeli. Jadi, bahasa dapat memengaruhi pikiran pembeli.

Psikolinguistik bermanfaat sebagai pendekatan dalam penelitian bahasa. Objek kajian bahasa kaitannya dengan psikologi masih belum banyak diteliti. Seperti etika berbahasa khususnya di media sosial perlu mendapat perhatian. Maraknya penggunaan bahasa yang kasar, sindiran-sindiran, bulli, pembentukan opini, berita hoaks oleh warga net, sehingga mereka perlu mendapat asupan-asupan arahan-arahan dengan pendekatan psikologis agar menggunakan bahasa yang santun dan beretika.

Selain Prof Nurhayati, Unhas juga mengukuhkan Prof. Dr. Ir. Asmanuddin Natsir, M.Sc. dalam bidang Ilmu Nutrisi Ternak Fakultas Peternakan Unhas. (*)

News Feed