English English Indonesian Indonesian
oleh

PDIP Berpotensi Banyak Lawan di Pilpres Jika Paketkan Tokoh Ini

Pada Pilpres 2004, PDIP mencalonkan Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi. Pasangan ini kalah dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Jusuf Kalla (JK). Kala itu, Megawati yang memang jadi ketua partai.

Pada Pilpres 2009, PDIP kembali mencalonkan Megawati Soekarnoputri berpasangan Prabowo Subianto. Megawati-Prabowo kalah dari pasangan SBY-Boediono.

Spirit Kemenangan

Sejatinya PDIP bisa dengan langsung menetapkan nama calon presiden dan wakil. Namun, penetapan nama urung dilakukan lantaran dinilai mereka tetap butuh banyak elemen.

Hal itu ditegaskan Sekretaris DPD PDIP Sulsel, Rudy Peter Goni. Maka dari itu, HUT ke-50 PDIP bukan untuk penetapan nama. Momen merupakan ruang untuk merefleksi sampai di mana pencapaian partainya.

Pada dasarnya, PDIP itu punya sikap khusus dan momen tersendiri untuk melanjutkan kemenangan.
Sendiri pun bisa menetapkan nama dan itu langsung calon, bukan bakal calon lagi.

“Tetapi, kan, Ibu Megawati terus menyampaikan bahwa membangun bangsa tetap butuh banyak elemen (koalisi),” tegas Rudy.

Memang, partainya bisa mengusung calon sendiri karena pada Pemilu 2019 berhasil mengumpulkan 27,05 juta (19,33 persen) suara sah nasional. Dengan hasil ini, PDIP meraih 128 kursi (22,26 persen) dari 575 jumlah kursi DPR untuk periode 2019-2024.

Beberapa kali pula PDIP menang pemilu. Pada 1999, 2014, dan 2019 untuk era pemilihan presiden.
Untuk itu Rudy tetap mempercayai Megawati dalam hal pemilihan calon. Pengalaman panjang untuk bangsa sudah dibuktikan.

Sementara itu, terkait Puan Maharani dan Ganjar Pranowo pada momen HUT tidak ada penegasan apa pun untuk penetapan keduanya. PDIP akan membuat momen tersendiri.

News Feed