”Bagi Asprov yang telah memutar, kuotanya tetap dapat digunakan pada kompetisi selanjutnya,” terangnya.
Pelatih Persela Lamongan, Budiardjo Thalib turut menyesalkan keputusan ini. Sebab, ratusan orang yang menggantunkan hidupnya dengan sepak bola sudah dipastikan hilang.”Ya pasti kecewa lah, tapi kan kami tidak bisa apa-apa. Kita nganggur, tidak bis cari makan lagi. Pemain juga pasti seperti itu,” keluhnya.
Selain itu, tidak bergulirnya Liga 2 membuat Liga 1 tampa degradasi. Sehingga, kompetisi tidak akan berjalan meriah lagi, tidak ada motivasi lebih, dan tidak ada perjuangan keras.
”Kompetisi pasti lesu. Tidak ada yang berjuang lepas dari degradasi. Meskipun perebutan juara masih ada, tapi kan tetap saja kompetisi tidak akan seru lagi,” tegasnya. (wid/*)