Selain untuk pejalan kaki, warga juga bisa berolahraga di tempat tersebut, seperti joging dan bersepeda. Kawasan ini juga menjadi destinasi wisata baru, termasuk menghidupkan UMKM dengan kawasan kulinernya.
Ekonom Universitas Negeri Makassar (UNM) Anwar mengatakan bahwa investasi untuk Japparate merupakan untuk keuntungan masa depan dari sisi penerimaan dan pembukaan lapangan kerja. Namun, harus memperhatikan terlebih dahulu analisis lingkungan dan tata kota. Ini untuk menentukan tindakan preventif dan antisipasi atas perubahan-perubahan yang terjadi dari pelaksanaan proyek tersebut.
“Kehadiran proyek ini tentunya harus memberikan nilai jual yang tinggi yang tertuang dalam analisis kelayakan proyeknya, sehingga posisi tawarnya mengundang investor-investor datang,” kata lulusan magister Universitas Hasanuddin (Unhas) ini.
Menurut Anwar, Kehadiran proyek Japparate akan memberikan harapan besar dalam tumbuhnya ekonomi di Sulsel secara umum dan secara khusus di Kota Makassar. Pelaku-pelaku usaha lokal yang ada di Kota Makassar juga bisa terlibat sesuai dengan core business masing-masing.
“Hadirnya pusat perbelanjaan dan pedestarian sekaligus pusat kuliner tentunya akan menambah referensi konsumen lokal maupun nasional bahkan internasional jika berkunjung di Kota Daeng,” tambah lulusan doktoral Brawijaya ini. (ams/dir)
